Anggota Dewan Perokok Berat, Dukung Rp 50 Ribu per Bungkus
Meskipun begitu, ia tidak menampik kebijakan tersebut juga akan banyak mendatangkan masalah baru. Apabila rokok mahal maka permintaan produksi menjadi menurun, artinya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi.
Hal ini dipastikan berdampak pula tenaga kerja di perusahaan rokok. "Kita akui akan banyak terjadi PHK, tapi kan ini juga demi kesehatan anak bangsa, demi kepentingan yang lebih besar," katanya.
Ia berharap pemerintah pusat memikirkan dampak atas sebuah kebijakan. Jangan sampai hanya mengeluarkan kebijakan tanpa ada solusi yang jelas. Jazuli tidak ingin terjadi lagi seperti nasib ribuan nelayan lobster yang kini menderita.
Di Provinsi NTB sendiri, banyak sekali yang menggantungkan hidupnya pada rokok. Semakin banyak perokok maka harga tembakau akan semakin tinggi. Sebaliknya, apabila produksi rokok berkurang maka dikhawatirkan petani akan kesulitan menjual tembakaunya
"Untuk petani ada dua kemungkinan, mereka akan senang karena harga tembakau akan tinggi, atau sebaliknya bisa saja petani kita akan kesulitan menjual tembakaunya karena permintaan berkurang," ujarnya. (cr/wan/zwr/sam/jpnn)
MATARAM – Petani tembakau di Lombok, NTB, menolak wacana menaikkan harga rokok hingga Rp 50 ribu per bungkus. Bila wacana ini diterapkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dijaga Ketat Ratusan Polisi, Pilkada Rohil Berjalan Aman dan Kondusif
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap II, Pemkot Bengkulu Buka 2.394 Formasi
- Pemkab Kotim Tetap Menganggarkan Gaji Honorer di 2025, Ini Alasannya
- Seorang Anggota KPPS di Muara Enim Meninggal Dunia
- Cagub Sumsel Mawardi Yahya Nyoblos di TPS 08 Gandus Palembang
- Memastikan Pilkada Berjalan Lancar, Irjen Iqbal Tinjau TPS di Pekanbaru