Anggota DPD Minta Jokowi Bentuk TPF Penembakan Nduga
jpnn.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Mervin Sadipun Komber mengaku syok dengan peristiwa penembakan puluhan para pekerja Jalan Trans Papua dan satu anggota TNI di Kabupaten Nduga, Papua.
"Jadi kami semua syok dengan kejadian itu, yang tiba-tiba terjadi dan memakan korban yang begitu banyak," kata Mervin di Bali, Sabtu (8/12).
"Saya sendiri menyampaikan duka cita yang sangat mendalam kejadian yang secara tiba-tiba, dan patut menyesalkan kejadian itu," tambahnya.
Bagi Mervin, cara apa pun yang dihilangkan dengan menghilangkan nyawa tidak berdosa itu adalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Kedua, senator dari Papua itu meminta Polri untuk menjelaskan ini dilakukan oleh siapa. "Selama ini kan kita tahu katanya KKB (kelompok kriminal bersenjata), kami minta penjelasan itu dulu," ujarnya.
Menurut Mervin, persoalan seperti ini tidak bisa hanya ditanggapi dengan cara biasa saja. Karena itu, Mervin meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi), membentuk tim pencari fakta (TPF) terhadap kasus Nduga tersebut. "Karena korban yang meninggal begitu banyak," tegasnya.
Dia menegaskan TPF itu akan melibatkan semua pihak. Supaya bisa mencari dalang dari peristiwa ini. "Jangan kemudian membuat keresahan yang baru di masyarakat sipil," katanya. (boy/jpnn)
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Mervin Sadipun Komber mengaku syok dengan peristiwa penembakan puluhan para pekerja Jalan Trans Papua
Redaktur & Reporter : Boy
- Pos TNI dan Polri Diberondong Peluru KKB, Seorang Warga Sipil Tewas
- Senator Filep Wamafma Mengapresiasi Kemendikbud Tetap Jalankan Program Beasiswa PIP dan KIP Kuliah
- Anggota DPD RI Lia Istifhama Mengapresiasi Kejagung Tindak Tiga Hakim Terduga Terima Suap
- Dukung Indonesia Gabung BRICS, Sultan: Ekonomi Indonesia Perlu Tumbuh 8 persen
- Ketua DPD RI Usulkan Lemhanas Memproduksi Film Bertema Cinta Tanah Air dan Patriotisme
- Filep Wamafma: Komite III DPD RI Siap Berkolaborasi dengan Pemerintah untuk Entaskan Kemiskinan Ekstrem