Anggota DPR Ahmad M Ali Dorong Pilkada Sulteng Bebas dari Politik Identitas
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi NasDem Ahmad M Ali mendorong agar pelaksanaan Pilkada Sulawesi Tengah terhindar dari praktik politik identitas. Karena baginya itu menodai kebebasan dalam berdemokrasi.
Dia mengungkapkan, dengan hadirnya politik identitas akan dapat melahirkan hal-hal negatif untuk masyarakat. Mulai dari hoaks, ujaran kebencian, dan kampanye hitam sebagai turunannya.
Politik identitas bersandar pada Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA).
Padahal, kata Ali kelengkapan tersebut sesungguhnya tidak berhubungan dengan kualitas calon pemimpin dalam hal ini Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sulteng.
Lantaran hal yang demikian mudah dipakai untuk mengaburkan pemilih dari objektivitas.
"Dalam menghadapi Pilkada ini kami tidak harus menumbuh suburkan politik identitas. Karena sesungguhnya kami sepakat Pilkada ini adalah mencari pemimpin bukan untuk golongan tapi seluruh masyarakat Sulteng," ujar Ahmad M Ali dalam siaran pers, di Tentena, Poso
Sebab menurutnya dampak paling ekstrem dari politik identitas ialah perpecahan di masyarakat.
Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat Sulawesi Tengah agar dapat memilih pemimpin yang mempunyai rekam jejak yang jelas. Bukannya malah menyibukkan diri dan larut dalam hasutan berbasis SARA.
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi NasDem Ahmad M Ali mendorong agar pelaksanaan Pilkada Sulawesi Tengah terhindar dari praktik politik identitas.
- Pilkada Sulteng 2024, Anwar Hafid-Reny Lamadjido Raih Suara Terbanyak
- Anwar Hafid Sosok Pemimpin yang Dirindukan, Warga Makin Yakin Pilih Nomor 2
- Elektabilitas Tertinggi, Anwar-Reny Disukai Rakyat karena Bukti Kerja Nyata
- Puluhan Tahun Bereng Prabowo, AKA Yakin Programnya Bersama Ahmad Ali Akan Terealisasi
- Jadi Pilihan Prabowo, Ahmad Ali-AKA Menyambut Kemenangan Besar di Pilkada Sulteng
- Santri NU Sulteng Gabung Berani Gaspoll, Dukung Anwar-Reny Pemimpin yang Diinginkan Rakyat