Anggota DPR Asal Sultra Dianggap Calo

Anggota DPR Asal Sultra Dianggap Calo
Anggota DPR Asal Sultra Dianggap Calo

"Mereka kan anggota DPR, apalagi ada juga perwakilan di DPD. Janji-janji yang pernah diucapkan saat kampanye dulu harus dibuktikan. Kalau mereka tidak punya peran, saya kira keberadaan anggota DPR dan DPD harus ditinjau ulang," ucapnya.

Pria kelahiran Raha, Sulawesi Tenggara ini juga menuntut adanya akuntabilitas dari kerja para angggota DPR dan DPD. "Yang harus kita tahu apa yang diserap dalam menjaring aspirasi masyarakat pada saat anggota DPR dan DPD. Setelah itu, apa yang sudah dilakukan?" tukasnya.

Roy juga menilai peran wakil Sultra di Pusat jalan dengan sendiri-sendiri dan membawa benderanya masing-masing. Seharusnya kata dia, sebagai wakil rakyat yang duduk di posisi terhormat harus membuang faksi-faksi berdasarkan partai dan fokus bekerja untuk memperjuangan aspirasi masyarakat.

Sebagaimana diketahui, Sultra diwakili sembilan wakilnya di Senayan. Di DPR, ada lima orang. Mereka adalah Wa Ode Nurhayati (PAN), Oheo Sinapoy (Golkar), Andi Rahmat (Partai Demokrat), Umar Arsal (Partai Demokrat) dan Yan Herizal (PKS). Sementara di DPD ada empat orang. Yakni, La Ode Ida yang menjabat sebagai Wakil Ketua, Kamaruddin, Hoesein Effendy dan Abd Jabbar Toba.

JAKARTA--Peneliti senior Indonesia Budget Center (IBC), Roy Salam menyoroti kerja perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) yang duduk di Dewan Perwakilan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News