Anggota DPR Asal Sultra Dianggap Calo

Anggota DPR Asal Sultra Dianggap Calo
Anggota DPR Asal Sultra Dianggap Calo

Terpisah, Yan Herizal yang dihubungi membantah tudingan itu. Versi dia, pihaknya sudah berbuat. Salah satu buktinya ketika Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sultra yang setiap tahunnya meningkat. "Sekarang APBD Sultra sudah mencapai sekitar Rp 1,3 Triliun. Tiap tahun meningkat. Tiga tahun yang lalu hanya sekitar Rp 900 miliar. Jadi kita membantu mencari agar ada proyek yang masuk di Sultra. Konkritnya, Umar Arsal yang di Komisi V membidangi infra struktur ada anggaran jalan dan pelabuhan," ucapnya.

Yan Herizal juga tak mau mengakui bila anggota DPR asal Sultra jalan dengan sendiri-sendiri sesuai dengan kepentingannya masing-masing. "Tidak juga, karena setiap ada kegiatan Pemda kita selalu kumpul," ucapnya.

Khusus masalah Buton Utara, Yan Herizal berjanji akan membahasnya di Komisi II. Oleh fraksinya, ia kini ditugaskan urusan bidang pemerintahan setelah sebelumnya di Komisi XI. "Saya sudah di Komisi II sekarang, baru seminggu. Saya akan membawa masalah ini untuk dibahas," katanya.

Hal yang sama juga dikatakan Kamaruddin. Ia merasa sudah banyak dilakukan buat masyarakat Sultra meskipun hanya dalam bentuk sosialisasi Undang-Undang. "Sudah 7 kabupaten yang saya masuki. Melakukan sosialisasi perubahan undang-undang. Untuk masalah Butur, DPD sudah turun meninjau dan dengan tegas menyatakan bahwa ibu kota Buton itu di Buranga, bukan di Ereke," pungkasnya.(awa)

JAKARTA--Peneliti senior Indonesia Budget Center (IBC), Roy Salam menyoroti kerja perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) yang duduk di Dewan Perwakilan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News