Anggota DPR dari Demokrat Diburu Hingga ke Sultra

Anggota DPR dari Demokrat Diburu Hingga ke Sultra
Anggota DPR dari Demokrat Diburu Hingga ke Sultra
"Setelah gagal kami pun mmelakukan pertemuan ketiga dengan WON, di ruangannya di lantai 19. Saat itu saya didampingi Ketua Himpi Sulteng, Fahruddin Yunus, di situ WON mengatakan tetap akan masuk pada revisi APBN P,: katanya.

Lalu kata dia, pertemuan kembali dilangsung di ruangan AR yang juga dihadiri WON, agusutrus 2011 teoatnya di lantai 21. Saat itulah WON maupun AR berjanji mengembalikan dana para pengusaha asal Sulteng pada akhir September dan awal bulan Oktober 2011. Namun, hingga beberapa kali pertemuan kedua orang tersebut tidak memenuhi janjinya. "Saya SMS atau telepon WON tidak diindahkan," kata Sulfakar.

"Jadi saya sudah cape kejar-kejaran dengan AR. Saya ke Jakarta, dia ke Kendari. Saya ke sini (Kendari) dia ke Kolaka, Saya susul dia ke sana malah ke Kolut (Kolaka Utara). Saya kasih deadline waktu hingga minggu pertama Januari 2012, kalau dana kami tidak dikembalikan saya akan lapor ke aparat penegak hukum disertai dengan seluruh bukti yang ada. Contohnya kuintansi maupun sms. Ini adalah sebuah penipuan pada kami semua," kata Idrus.

Lalu kenapa ada La Ode Ida? Idrus lalu bercerita bahwa 23 November 2011 lalu, ia janjian dengan Andi Rahmat bersama seorang kawannya dari Kendari yang juga kenal dengan Andi Rahmat untuk bertemua di Plaza Senayan. Saat menunggu itualh, mereka bertemu La Ode Ida yang kebetulan berada di kafe yang sama. Mereka sempat bercerita terkait masalah itu, apalagi kasusnya memang sudah masuk di Badan Kehormatan.

KENDARI - Para pengusaha asal Sulawesi Tengah (Sulteng) yang mengaku telah menyetor sejumlah uang kepada Andi Rahmat, anggota DPR dari Partai Demokrat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News