Anggota DPR RI Ikut Menyoroti Kasus Tewasnya Warga Desa Toruakat, Begini Komentarnya
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil ikut menyoroti kasus tewasnya seorang warga Desa Toruakat, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara di area tambang PT BDL, 27 September lalu.
Nasir Djamil meminta agar Kapolda Sulawesi Utara yang baru dapat segera menuntaskan kasus tersebut.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo diketahui baru-baru ini mengeluarkan telegram berisi penggantian sejumlah pimpinan Polri.
Di antaranya, Kapolda Sulawesi Utara Irjen Nana Sujana ditunjuk menjadi Kapolda Sulawesi Selatan.
Posisinya di Sulawesi Utara digantikan oleh Irjen Mulyatno yang sebelumnya menjabat Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.
"Idealnya, siapa pun kapoldanya, kasus itu dapat diusut tuntas. Nah, dengan hadirnya Kapolda baru Irjen Pol Mulyatno, maka ini menjadi ujian apakah kasus dugaan pembunuhan di pertambangan emas tanpa izin (PETI) mampu diungkap dan dilimpahkan ke penuntut," ujar Nasir, kepada wartawan di Jakarta, Rabu (3/11)
Nasir menyebut PETI mengancam kualitas lingkungan di sekitar.
Selain itu juga merugikan keuangan negara.
Anggota DPR RI ikut menyoroti kasus tewasnya seorang warga Desa Toruakat, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
- Komisi III Gelar RDPU Soal Misteri Pembunuhan Perantau Minang di Jakarta Timur
- Pemerintah Minta DPR Lakukan Kajian soal Kampus Bisa Kelola Tambang
- Serangga jadi Lauk Program MBG, Alifudin: Harus Dipertimbangkan
- Seniman Debus asal Aceh Tewas Kecelakaan, Begini Kejadiannya
- Survei: Parpol, DPR, dan Polri Memperoleh Kepercayaan Terendah dari Rakyat
- Dukung Program Presiden Soal Swasembada Pangan 2025, Kapolri dan Jajarannya Tanam Jagung 1 Juta Hektare