Anggota Fraksi PPP Pendukung Interpelasi Bakal Disanksi

jpnn.com - JAKARTA - Sekjen PPP Asrul Sani menegaskan pihaknya tidak mendukung interpelasi terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Sikap ini merupakan keputusan resmi partai dan wajib ditaati seluruh kader.
"Perlu dijelaskan Fraksi PPP di DPR tidak mengambil bagian dalam interpelasi, itu kebijakan partai dan fraksi telah meminta kepada para anggota tidak menjadi bagian dari interpelasi," kata Asrul saat dihubungi, Kamis (27/11).
Dikatakannya, siapapun anggota fraksi yang mendukung interpelasi dianggap telah melanggar perintah partai. Ia juga memastikan bahwa mereka akan mendapatkan sanksi teguran dari partai.
Lebih lanjut Asrul mengatakan, PPP tidak mempersoalkan kenaikan harga BBM. Namun, partai yang kini dipimpin M. Romahurmuzy itu akan tetap mengawasi kinerja pemerintah terkait pemanfaatan dana hasil pengalihan subsidi.
"Kita lihat apakah benar dipergunakan untuk sektor produktif, pembangunan infrastruktur, kartu-kartunya kita lihat apakah benar dipergunakan," pungkasnya.
Seperti diberitakan, enam orang anggota Fraksi PPP ikut menandatangani dukungan interpelasi yang dimotori oleh para politikus Koalisi Merah Putih (KMP). Enam orang itu adalah, Asep Maoshul Affandy, Epyardi Asda, Ahmad Dimyati, A Fauzan Harun, Anas Thohir, dan Kartika Yudhisti. (dil/jpnn)
JAKARTA - Sekjen PPP Asrul Sani menegaskan pihaknya tidak mendukung interpelasi terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Sikap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gegara Panggilan Sidang Tak Sampai Alamat, Tergugat Datangi Kantor Pos di Jambi
- Menyambut Thudong 2025 di PIK Bukan Ritual Semata, Melainkan Pengalaman Jiwa
- Yohanes Bayu Tri Susanto Jadi Pengusaha Sukses yang Rendah Hati
- Revisi UU ASN Mengubah Tenggat Penyelesaian Honorer?
- Perpres Kantor Komunikasi Kepresidenan Digugat ke MA, Ini 4 Pasal yang Dipersoalkan
- Menjelang Mukernas dan Pelantikan, PP ISNU Gelar Fun Walk Serta Go Green di CFD Thamrin