Anggota ISIS Asal Australia Dituduh Perbudak Perempuan Minoritas Yazidi
Untuk menghubungi para perempuan itu, ABC melakukan perjalanan dari kota Kurdi, Erbil, ke barat, yakni ke wilayah ISIS, Mosul, yang berjarak 35 kilometer. Kemudian tim bergerak ke utara, ke wilayah pegunungan di mana teritori Irak, Suriah dan Turki bertemu.
Karena para korban masih takut akan sosok dua warga Australia itu, mereka meminta namanya dirubah untuk kepentingan publikasi.
Saat hujan menimpa tenda pengungsian yang tipis, Ghazala berusaha mengingat perlakuan yang mereka terima dari 2 anggota ISIS asal Australia tersebut.
Kala itu, ia sedang mencari pria yang ia kenal sebagai Abu Zarqawi, seorang pria yang telah membuat dirinya dan enam perempuan Yazidi lainnya tertawan di Suriah selama dua bulan.
Saat ia melihat Sharrouf, jarinya seketika menunjuk ke wajah pria Australia itu.
"Kami sangat takut mereka akan memaksa kami untuk menikahi mereka. Dan ketika mereka akan bertempur mereka mengambil pisau dan peralatb lainnya untuk memotong kepala orang yang mereka lawan," tutur Ghazala.
Tiga perempuan Yazidi lainnya mengenali Sharrouf dari foto.
Selama ditawan, keempat perempuan itu berusaha menebak usia Sharrouf, mengetahui fakta bahwa ia pernah dipenjarakan, dan bahwa ia menderita penyakit kejiwaan.
Anggota ISIS asal Australia, Khaled Sharrouf dan Mohamed Elomar, telah dituduh memperbudak para perempuan dari kelompok minoritas agama Yazidi, di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Universitas Australia Akan Jadi yang Pertama Gunakan AI di Asia Pasifik
- Dunia Hari Ini: Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Kemungkinan Ditembak Rusia
- Rencana Indonesia Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir Dikhawatirkan Memicu Bencana
- Dunia Hari Ini: Dua Negara Bagian di Australia Berlakukan Larangan Menyalakan Api
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun