Anggota Komisi I Pertanyakan Kerugian Negara Pengadaan Heli AW 101

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR, Supiadin Aries Saputra menilai kasus dugaan korupsi Helikopter Agusta Westland (AW) 101 penuh kejanggalan. Pasalnya, sampai sekarang Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) belum menemukan adanya kerugian negara.
Karena itu, dia akan menanyakan langsung kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dari mana diperoleh kesimpulan adanya korupsi dalam pengadaan tersebut.
"Karena secara prosedur tidak ada masalah, kalau prosedur tidak dijalani tidak mungkin pesawat itu sampai ke sini. Jadi prosedurnya sudah benar," kata Supiadin, Selasa (22/8).
Seharusnya, kata dia, jika ditemukan adanya dugaan kerugian negara, sebaiknya diserahkan kepada angkatan dulu. Jangan langsung mempublikasikan bahwa ada kerugian negara dalam pengadaan Helikopter Agusta Westland (AW) 101 itu.
"Penggunaan anggaran itu sama, tapi dalam pengusulan Alutsita ada pada masing-masing angkatan. Tapi pengusulan itu harus dibawah pengawasan panitia, pengusul dan pengadaan yang dibawah oleh Panglima TNI dan Menhan jadi seharusnya panglima TNI sudah tau, tidak ada pengajuan Alutsita tiba-tiba datang Kesini Mabes TNI tidak tau itu tidak masuk akal," tandasnya.
Seperti diketahui, dalam konferensi pers bersama Ketua KPK Agus Rahardjo, Panglima TNI juga menyebut perihal kerugian negara mencapai Rp 220 miliar. Namun jumlah tersebut bukan berasal dari audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). (dil/jpnn)
Anggota Komisi I DPR, Supiadin Aries Saputra menilai kasus dugaan korupsi Helikopter Agusta Westland (AW) 101 penuh kejanggalan. Pasalnya, sampai
Redaktur & Reporter : Adil
- TNI Disebut Langgar UU dalam Penertiban Tambang Emas dan Penggerebekan Oli Palsu
- Kasum TNI Pimpin Sertijab Pejabat Strategis TNI Termasuk Danjen Akademi TNI
- TNI Bakal Bentuk Kodam Baru di Riau, Mayjen Rio Singgung Arahan Prabowo
- Kewenangan Jaksa di RUU Kejaksaan Dianggap Berlebihan
- Asabri Beri Perlindungan Tanpa Batas Untuk Para Patriot Bangsa
- Tingkat Kepuasan Layanan ASABRI Capai 96 Persen