Anggota Komisi III Tak Suka KPK Membuat Keputusan Politik
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR Taufiqulhadi mengkritik Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK atas rencana melantik dua pejabat baru untuk posisi sekretaris jenderal dan direktur penuntutan. Taufiqulhadi menilai buruk rencana tersebut.
"Menurut saya itu adalah tindakan yang buruk," kata dia ditemui di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (16/9).
Menurut Taufiqulhadi, saat ini posisi pimpinan KPK tengah lowong. Tiga pimpinannya sudah menyatakan mundur dan menyarahkan mandat ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Taufiqulhadi lantas mengaitkan rencana pelantikan Sekjen dan Direktur Penindakan KPK dengan kursi lowong di pimpinan lembaga antirasuah. Terutama, politikus Nasdem itu mempertanyakan persetujuan pimpinan lembaga antirasuah dari rencana pelantikan Sekjen KPK baru.
"Saya minta dahulu ke KPK, ini KPK tidak boleh membuat keputusan yang berdampak politik. Seperti mengangkat sekretaris jenderal baru. Itu tidak boleh," timpal dia.
Sebelumnya KPK bakal melantik dua pejabat baru untuk posisi penting di internal lembaga antirasuah itu. Rencananya, KPK akan melantik Cahya Harefa sebagai sekretaris jenderalnya, serta Fitroh Rohcahyanto untuk posisi direktur penuntutan, Senin (16/9).
“Pimpinan KPK berencana akan melantik dua pejabat struktural yang akan mengisi posisi sebagai sekretaris jenderal dan direktur penuntutan," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dihubungi, Senin.
Menurut Febri, pengisian dua jabatan itu sudah melalui proses panjang dan seleksi berlapis. Untuk posisi sekjen harus melalui penjaringan oleh panitia seleksi yang hasilnya diserahkan kepada presiden. (mg10/jpnn)
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR Taufiqulhadi mengkritik Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK atas rencana melantik dua pejabat baru
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Heboh Polisi Tembak Polisi di Sumbar, Perintah Kapolri Tegas!
- Kasat Reskrim Tewas Ditembak AKP Dadang Iskandar, Ini Diduga Pembunuhan Berencana
- Polisi Tembak Rekan, Komisi III Soroti Kelayakan Anggota Polri Pegang Senjata
- Polisi Tembak Rekan di Solok, Habiburokhman Duga Ada Unsur Pembunuhan Berencana
- Pimpinan KPK Sudah Dipilih, Alexander Marwata: Mustahil Bersih-bersih dengan Sapu Kotor
- Sahroni Desak Kejagung Sikat Semua yang Terlibat Kasus Ronald Tannur hingga Tingkat MA