Anggota Komisi VI Minta Pemerintah Mendorong Kebijakan Penggunaan Kompor Listrik
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Sitorus mendorong pemerintah untuk meningkatkan sosialisasi pada masyarakat agar mengalihkan penggunaan gas ke kompor listrik. Hal itu disampaikan Deddy dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional sekaligus untuk mendukung kebijakan ketahanan energi.
Deddy menjelaskan, Indonesia mengimpor LPG senilai Rp 40 triliun per tahun. Padahal, kebijakan impor itu bisa ditekan seandainya pemerintah, khususnya Kementerian ESDM dan PLN mau meningkatkan kebijakan penggunaan listrik nasional yang stoknya jauh berlimpah.
“Impor LPG dalam jumlah besar, dibakar untuk memasak. Sementara listrik kita berlimpah, dan akan tambah berlimpah dengan masuknya beberapa pembangkit baru,” kata Deddy, melalui pernyataan tertulis kepada wartawan, Selasa (27/10).
Politisi PDI Perjuangan itu menyampaikan, bahan bakar listrik nasional hampir 100 persen berasal dari dalam negeri. Produksi listrik akan bertambah saat pembangkit baru sudah mulai beroperasi.
“Harusnya PLN dan Kementerian ESDM mendorong penggunaan kompor listrik sebagai kebijakan ketahanan energi,” ujarnya.
Menurut Deddy, perluasan penggunaan listrik akan berdampak pada efisiensi banyak hal.
Mulai dari penghematan biaya logistik, mengurangi impor gas, meningkatkan industri listrik PLN, penghematan penyediaan storage, hingga penghematan cadangan devisa.
Deddy menyarankan pemerintah mendorong perluasan penggunaan listrik untuk menggantikan gas dari kalangan ekonomi menengah ke atas.
Anggota Komisi VI Deddy Sitorus mendorong pemerintah untuk meningkatkan sosialisasi pada masyarakat
- Deddy Komisi II: Ketika Presiden Jadi Jurkam, Kita Hilang Harapan Pemilu Jurdil
- Deddy PDIP Sebut Presiden Prabowo Wajib Cuti sebelum Mempromosikan Ahmad Luthfi
- Deddy PDIP Sebut Klarifikasi Kaesang soal Jet Pribadi Cuma Gimik
- Polemik Jet Pribadi, Beda Pengakuan Kaesang & Budi Arie, Yaelah
- Deddy Sitorus Komentari Gugatan SK Kepengurusan PDIP, Begini Kalimatnya
- Deddy PDIP: Nama Pak Pramono Anung tak Ujug-Ujug Muncul jadi Cagub Jakarta