Anggota Komisi XI Akui Holding Ultra Mikro Langkah Tepat Pemerintah, Asalkan
Sri Mulyani juga menyebutkan, holding ultra mikro dinilai dapat meningkatkan valuasi entitas melalui peningkatan profitabilitas dari BRI, Pegadaian, dan PMN. Di samping itu, meningkatkan efisiensi bisnis melalui sinergi entitas dan tata kelola yang lebih baik.
"Ke depannya, holding ultra mikro diyakini dapat mendorong penurunan Cost of Fund (CoF) yang bersumber dari dana murah segmen ultra mikro dan sumber pendanaan alternatif," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan, terkait proses penyertaan atau penyetoran saham negara, untuk persetujuan right issue BRI negara akan mengambil bagian seluruhnya. Adapun caranya dengan mengalihkan seluruh saham seri B negara pada PNM dan Pegadaian kepada BRI.
Right issue BRI dilakukan setelah mendapat arakan dari Komite Privatisasi dan rekomendari Menkeu, dan dikonsultasikan pada DPR RI.
Setelah transaksi right issue, BRI akan memiliki seluruh saham seri B Pegadaian dan PNM, sedangkan Pemerintah RI masih memiliki 1 lembar saham seri A Dwiwarna dalam masing-masing Pegadaian dan PNM.
"Nilai transaksi akan didasarkan pada hasil penilaian independen KJPP sesuai ketentuan pasar modal," kata Sri Mulyani melalui sambungan video conference.(mcr10/jpnn)
Anggota Komisi XI DPR Andreas Eddy Susetyo menilai pembentukan holding ultra mikro sebagai langkah tepat dalam membangun ekosistem sektor usaha tersebut. Namun penurunan biaya dana dan operasional harus ditransmisikan dengan baik kepada masyarakat.
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- Komisi XI DPR RI Desak Apple Bertanggung Jawab Atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia
- Puluhan Perusahaan Raih BUMN Branding & Marketing Awards 2024
- Begini Penjelasan Ahli Hukum Bisnis soal Kerja Sama PT Timah dengan Swasta