Anggota Kostrad Tewas Disamurai, Pangdam-Kapolda Pimpin Tim
jpnn.com - MAKASSAR - Kasus penyerangan dua anggota TNI di Lapangan Syekh Yusuf, Gowa, terus menuai reaksi dari petinggi TNI dan Polri. Kodam VII Wirabuana, Polda Sulsel, dan Brigif 3 Kostrad Kariango juga telah membentuk tim investigasi terpadu untuk mengusut kasus yang menewaskan anggota Kostrad Pratu Aspin Mallombassang tersebut.
Tidak tanggung-tanggung, Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar dan Kapolda Sulsel Irjen Pol Anton Setiadji memimpin langsung tim investigasi itu. ''Kami sudah bentuk tim. Saya dengan Bapak Kapolda yang pimpin langsung tim ini,'' kata Bachtiar di Makodam VII Wirabuana kemarin (13/7).
Dari pihak kodam, Bachtiar menunjuk beberapa perwira untuk turun langsung melakukan penyelidikan. Asintel dan Denintel adalah dua perwira yang dipilih untuk memimpin tim di lapangan. ''Brigif 3 Kostrad juga menurunkan tim sendiri, namun tetap dalam koordinasi tim utama,'' jelas dia.
Sementara itu, dari pihak Polda, Anton memberikan kewenangan khusus kepada Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Ike Edwin untuk memimpin tim lapangan. Untuk tim lapangan, Polda menerjunkan tim khusus dari Direktorat Intelijen dan Direktorat Reserse Kriminal Umum. ''Kami juga sudah bentuk tim. Ada satgas khusus dari resmob yang kami turunkan. Kami akan ungkap ini,'' tegas Anton.
Saat ini pemeriksaan saksi masih dilakukan. Hingga kini, penyidik memeriksa saksi dari pihak sipil. Di antaranya, pemilik warung nasi dan kopi di sekitar kejadian. Termasuk beberapa rekan dari Pratu Aspin. ''Termasuk korban (Pratu Rahman Faturrahman). Tapi, keterangannya kami masih simpan. Belum bisa kami beberkan,'' jelasnya.
CCTV, lanjut dia, juga telah diperiksa tim IT dari kodam dan polda. Sama dengan hasil pemeriksaan saksi, pemeriksaan CCTV enggan dia beberkan.
Senada dengan Anton, Bachtiar menegaskan bahwa kasus itu harus diusut tuntas. Dia pun mengimbau semua pihak tidak berprasangka buruk terhadap institusi. Jenderal berbintang dua itu menduga ada keterlibatan pihak ketiga dalam kasus tersebut.
''Saya pikir ini adalah masalah situasional. Jika memang ada indikasi mau diadu, jangan mau. Kita jangan sampai diprovokasi. Jangan mau diadu. TNI dan Polri tidak bisa diadu,'' tandas Bachtiar. (zaq/mas/diq)
MAKASSAR - Kasus penyerangan dua anggota TNI di Lapangan Syekh Yusuf, Gowa, terus menuai reaksi dari petinggi TNI dan Polri. Kodam VII Wirabuana,
- Mendagri: Tiga Pilar Kekuatan Negara Dimulai dari ASN Berkualitas
- Tom Lembong Diperiksa Kejagung Hari Ini
- Akademisi dan Guru Besar Sebut Kasus Mardani Maming Sangat Minim Fakta Hukum
- Bupati Konsel yang Copot Camat Baito Pembela Guru Supriyani Bisa Dipidana, Ini Serius!
- Bahlil Lahadalia Dapat Tugas Khusus dari Presiden Prabowo
- Prabowo & Ridwan Kamil Makan Malam Bersama, Ini yang Dibahas