Anggota KPU Diberi Uang oleh Mantan Bupati Nisel
Rabu, 27 April 2011 – 10:01 WIB

Anggota KPU Diberi Uang oleh Mantan Bupati Nisel
Tentang alasan pencoretan pencalonan Fahuwusa, karena calon yang diusung Partai Demokrat itu tidak memiliki ijazah. "Dia itu tidak memiliki ijazah. Jadi bukannya (ijazah) palsu," lanjutnya.
Baca Juga:
Lantas mengapa uang dari Fahuwusa itu diterima? Saut mengatakan, dirinya sempat menolak pemberian itu. Namun Fahuwusa meninggalkan uang itu di ruangan kerja Saut di KPU Pusat.
Karenanya, Saut melaporkan pemberian itu ke KPK. "Saya sudah tolak tapi uangnya dia tinggal begitu saja di meja. Lalu saya laporkan kepada KPK sebagai penerimaan gratifikasi," ucapnya.
Saut mengaku melaporkan gratifikasi itu sehari setelah pemberian. "Walau telat satu hari, tapi kan batas waktunya (lapor gratifikasi) 30 hari," ucap pendeta yang pernah menjadi anggota Panwaslu itu.
JAKARTA - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), Saut Hamonangan Sirait, mengaku menjadi pelapor kasus suap yang menyeret mantan Bupati Nias Selatan
BERITA TERKAIT
- 5 Berita Terpopuler: Revisi UU ASN Mengubah Sesuatu, Ada Pasal yang Dipersoalkan, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Ma'aruf Amin Sebut Lebih Baik Kirim Bantuan Ketimbang Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia
- Muncul Penolakan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional, Mensos Merespons Begini
- Cak Imin: Tadi Presiden juga Menelepon Saya
- Pernyataan Terbaru Mensos soal Soeharto Pahlawan Nasional
- Sufmi Dasco Ahmad Bicara Soal Isu Matahari Kembar, Begini Kalimatnya