Anggota MPR Ingatkan Peran Orang Tua dan Penegakan Prokes Saat Sekolah Tatap Muka

Huda menegaskan bahwa Komisi X DPR dalam posisi mendukung dibukanya pembelajaran dengan metode tatap muka.
Pasalnya, kata dia, selama masa pandemi Covid-19, anak-anak sudah kehilangan tahapan proses pembelajaran.
Huda pun menyebut efektivitas pembelajaran jarak jauh yang selama ini dilakukan tak lebih dari 30 persen.
Menurutnya, pencapaian yang rendah tersebut selain karena tantangan masalah teknologi informasi, dan kebutuhan pulsa, juga dikarenakan orang tua di rumah tidak bisa menggantikan peran guru.
Huda pun merasa prihatin pendapatan orang tua yang menurun karena tidak bisa bekerja, membuat anak-anak ikut mencari kerja.
“Banyak anak menjadi pekerja serabutan untuk membantu orang tua," ungkapnya.
Bila masalah pendidikan tidak tertangani di masa pandemi dan anak-anak sudah keenakan bekerja, hal demikian akan mempertinggi jumlah anak putus sekolah.
Huda juga mengaku prihatin dengan lingkungan di luar sekolah.
Menurutnya, tidak sekolahnya anak-anak membuat mereka terjebak pada perbuatan kriminal, tawuran, dan masalah sosial lainnya.
Anggota MPR yang juga Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mengatakan dalam dunia pendidikan di era pandemi Covid-19 ini, hukum tertinggi adalah keamanan dan kesehatan. Hal itu juga yang harus diutamakan bagi siswa.
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
- Ketua MPR: Tindakan Kelompok Radikal Bisa Ciderai Perjuangan Rakyat Palestina