Anggota MPR Ingatkan Peran Orang Tua dan Penegakan Prokes Saat Sekolah Tatap Muka

Anggota MPR Ingatkan Peran Orang Tua dan Penegakan Prokes Saat Sekolah Tatap Muka
Majelis Permusyawaratan Rakyat menggelar diskusi Empat Pilar MPR RI dengan tema ‘Persiapan Dibukanya Sekolah Tatap Muka di Era New Normal’, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/3). Foto: Humas MPR.

Huda menegaskan bahwa Komisi X DPR dalam posisi mendukung dibukanya pembelajaran dengan metode tatap muka.

Pasalnya, kata dia, selama masa pandemi Covid-19, anak-anak sudah kehilangan tahapan proses pembelajaran.

Huda pun menyebut efektivitas pembelajaran jarak jauh yang selama ini dilakukan tak lebih dari 30 persen.

Menurutnya, pencapaian yang rendah tersebut selain karena tantangan masalah teknologi informasi, dan kebutuhan pulsa, juga dikarenakan orang tua di rumah tidak bisa menggantikan peran guru.

Huda pun merasa prihatin pendapatan orang tua yang menurun karena tidak bisa bekerja, membuat anak-anak ikut mencari kerja.

“Banyak anak menjadi pekerja serabutan untuk membantu orang tua," ungkapnya.

Bila masalah pendidikan tidak tertangani di masa pandemi dan anak-anak sudah keenakan bekerja, hal demikian akan mempertinggi jumlah anak putus sekolah.

Huda juga mengaku prihatin dengan lingkungan di luar sekolah.

Menurutnya, tidak sekolahnya anak-anak membuat mereka terjebak pada perbuatan kriminal, tawuran, dan masalah sosial lainnya.

Anggota MPR yang juga Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mengatakan dalam dunia pendidikan di era pandemi Covid-19 ini, hukum tertinggi adalah keamanan dan kesehatan. Hal itu juga yang harus diutamakan bagi siswa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News