Anggota Pansus Pelindo II: RJ Lino Lakukan Pembohongan Publik
jpnn.com - JAKARTA - Dugaan adanya pelanggaran dalam perpanjangan kontrak pengelolaan Jakarta International Container Terminal (JICT) kepada perusahaan asal Hong Kong, Hutchison Ports Holding (HPH) dalam kasus Pelindo II semakin kuat.
Anggota Pansus Angket Pelindo II DPR, Moh. Nizar Zahro menyebut perpanjangan kontrak pada 6 Juli 2014 tersebut hanya akal-akalan Dirut Pelindo II RJ Lino. Indikasinya, kontrak hanya ditandatangani Pelindo II dan JICT, tidak melibatkan HPH dan tidak benar adanya perubahan komposisi saham.
"Perpanjangan kontrak itu hanya akal-akalan saja. Berdasarkan dokumen 7 Juli dan 3 Agustus 2015, tidak ada perubahan saham seperti yang disampaikan Dirut Pelindo II bahwa saham Pelindo sudah 51 persen dan HPH 48,9 persen," kata Nizar di DPR, Kamis (26/11).
Setelah Pansus memeliti dokumen surkulasinya, komposisi saham Pelindo II - HPH tetap seperti kontrak awal tahun 1999, saham HPH masih dominan dibanding Pelindo II. Itu diperkuat akta notaris 3 Agustus 2015 di notaris Yulia, bahwa saham tidak berubah.
"Dua dokumen itu menunjukkan semakin terang benderang bahwa perpanjangan kontrak tidak sesuai norma dan peraturan perundang-undangan. Ada kebohongan publik yang dilakukan Dirut Pelindo II di media soal komposisi saham. Karena faktanya memang belum berubah," pungkasnya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Dugaan adanya pelanggaran dalam perpanjangan kontrak pengelolaan Jakarta International Container Terminal (JICT) kepada perusahaan asal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dorong Kemandirian Farmasi Nasional, Fitofarmaka Harus Masuk JKN
- Dukungan untuk Luthfi-Yasin Mengalir, Ribuan Sukarelawan Padati GOR Trisanja Tegal
- Pengusaha Batu Bara Ini Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Ada Apa?
- Gerakan Cinta Prabowo Gelar Rakernas Pertama, Siapkan Program untuk Indonesia Emas
- FORMAS dan Lemdiklat Polri Teken Kerja Sama Bidang Pengembangan SDM
- Jangkau Masyarakat Pinggiran, Fisiohome Beri Layanan Gratis di Rusunawa Sumur Welut