Anggota Paskibra Jadi Duta Belia
jpnn.com - Hadiah liburan bareng ke negara-negara maju itu, bisa dinikmati oleh para siswa hasil saringan dari seluruh tanah air terhitung 23-27 Agustus mendatang.
"Iya, setelah ini mereka belum pulang ke daerah. Tetapi langsung mempersiapkan diri untuk berangkat ke tiga negara tujuan, Korea, Jepang, dan Filipina," terang Penanggung Jawab Paskibraka 2008, Drs
Erlangga Masdiana MSi, di sela-sela upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-63 di Istana Merdeka, Jakarta.
Dalam kunjungan ke tiga negara itu, kata Erlangga, para Duta Belia akan bertemu dengan para duta besar Indonesia di negeri setempat, juga berdialog dengan pemuda negara tersebut. "Mereka akan bertemu dan berdialog dengan para pemuda dari berbagai negara tersebut, terutama tentang peran siswa dan pemuda," tegasnya.
Nah, sebelum terbang ke Korea, Jepang, dan Filipina, ke-66 siswa itu akan beramah tamah dengan Presiden SBY di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 18 Agustus pukul 19.00 Wib. "Selain 66 anggota tim pasukan pengibar bendera, dalam pertemuan 18 Agustus malam
itu juga ada para teladan dari berbagai departemen," papar Erlangga.
Kebanggaan para siswa itu bertambah lagi dengan audiensi ke Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso dan Kapolri Jenderal Sutanto. "Mereka (tim Paskibraka) juga akan bersosialisasi dengan Panglima TNI dan Kapolri," imbuhnya.
Tentang formasi tim Paskibraka 2008, terang Erlangga, ada Pasukan/Kelompok 17, Kelompok 8, dan Kelompok 45. "Untuk kelompok 8 ialah pasukan pembawa baki. Sedangkan, kelompok 45 dari unsur
JAKARTA - Setelah sukses melaksanakan tugas menaikkan dan menurunkan bendera pusaka di Istana Merdeka di hadapan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono
- Soal Kasus Korupsi Timah, Guru Besar IPB Bakal Dilaporkan ke Polda Babel
- Lonjakan Penggunaan Terapi Infus di Bali Capai 45 Persen, 2.700 Pasien Terlayani dalam Dua Bulan
- Sukses Jalani Program Diet Khusus, 60 Polisi Trenggalek Diganjar Penghargaan
- MK Resmi Wajibkan Pendidikan Agama di Sekolah, Mendikdasmen Semringah
- Ahli Mempertanyakan Validitas Data Kerugian Negara Rp 271 Triliun di Kasus Timah
- Program Makan Bergizi Gratis di Kendari Masih Pakai Anggaran Pribadi Prabowo