Anggota Polsekta KP Mengajar Anak-anak Putus Sekolah
“Ada yang sempat dipukul hingga akhirnya orangtua menemani anaknya belajar,” sebut Ervin.
Tak langsung bisa duduk bersama. Satu demi satu para anak-anak berumur 4-11 tahun itu diambil identitasnya.
Ada warga Samarinda, ada pula pendatang yang kebanyakan anak nelayan dari tanah Celebes. Kebanyakan mereka putus sekolah.
Satu per satu anggota Binmas Polsekta KP bergantian memberikan pelajaran kepada anak-anak di pelabuhan. Mulai berhitung, membaca, menulis, hingga keagamaan.
“Kami berikan yang dasar agar mereka cepat paham,” ujar perwira yang juga pernah menjabat kapolsekta Samarinda Utara itu.
Cukup sulit. Polisi sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan bagi masyarakat harus duduk bersama dan mengajarkan pelajaran di ruang terbuka.
“Biar dekat, kami belikan makanan dan minuman,” imbuh Ervin.
Tergerak dari dalam diri untuk memajukan mutu pendidikan anak bangsa, Ervin menilai, gerakan yang digagasnya itu adalah bersifat sosial.
Pelataran Pelabuhan Samarinda, Kalimantan Timur, kini bukan hanya tempat sandar dan menunggu keberangkatan kapal.
- Polri Tukar Buron Judol Handoyo Salman dengan DPO Filipina
- Soroti 2 Kasus Penembakan oleh Polisi, Setara Institute Singgung Kesehatan Mental
- Wayan Sudirta Soroti Sejumlah Persoalan di Institusi Polri Termasuk Kasus Penembakan Anggota Paskibraka di Semarang
- Sinergi dengan Polri & TNI, Bea Cukai Tingkatkan Pengawasan di 3 Wilayah Ini
- Jenderal Sigit Pastikan Kesiapan Polri Jelang Pilkada Serentak 2024
- Lemkapi Sebut Perbuatan AKP Dadang Telah Menurunkan Muruah Kepolisian