Anggota Tim Pakar Ini Kaget dengan Tren Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah menyebut pertambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia pada pekan terakhir Agustus 2020, mengalami tren kenaikan daripada pekan sebelumnya, yakni sebesar 32,9 persen.
Dewi mengungkapkan itu saat diskusi daring "Covid-19 Dalam Angka" yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia, Rabu (2/9).
"Saya ingatkan saja secara cepat bahwa memang pada pekan terakhir di Indonesia ini terjadi kenaikan kasus dalam waktu satu pekan. Ini tinggi sekali," kata Dewi.
Dewi sendiri merasa kaget terhadap tren kenaikan kasus Covid-19 ini. Analisis tim pakar, tren kenaikan kasus biasanya berada pada kisaran empat persen daripada pekan sebelumnya.
"Kemarin pada saat saya running analisis, saya juga cukup kaget. Ini apa yang terjadi di di pekan terakhir?" ucap dia.
Catatan tim pakar, tren kenaikan ini banyak disumbangkan oleh Pulau Jawa. Hanya Kalimantan Timur menjadi provinsi di luar Pulau Jawa, yang masuk lima besar penyumbang tren kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia.
"Empat dari lima penyumbang kasus tertinggi berada di Pulau Jawa. Nah, jadi kalau dilihat, ada DKI Jakarta, ada Jawa Barat, ada Jawa Timur, dan ada Jawa Tengah. Ini masuk ke dalam empat provinsi penyumbang kasus tertinggi pada pekan terakhir kemarin," ungkap Dewi.
Sebagai informasi, DKI Jakarta mencatat pertambahan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir Agustus 2020 sebanyak 5.568.
Terjadi tren peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia. Berapa jumlahnya? Selengkapnya simak di sini.
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya