Anggota Wantimpres : Indonesia Tidak Tax Friendly
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Suharso Monoarfa akui Indonesia punya masalah besar terkait pajak. Menurutnya, aturan perpajakan di Indonesia memang terkenal tidak bersahabat.
"Pemerintah sedang menyiapakan agar tax ini friendly. Karena semua pasti akan beranggapan peraturan di Indonesia tidak tax friendly," kata Suharso dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (26/9).
Selain aturan yang tidak bersahabat, perpajakan di Indonesia juga dipenuhi praktik kecurangan. Dua hal itu berimbas pada rendahnya kepatuhan masyarakat maupun korporasi untuk memenuhi kewajiban menyetor pajak ke negara.
Sebagai solusi, lanjut politikus PPP ini, pemerintah akan menerapkan kebijakan pengampunan pajak alias tax amnesty. Selain itu, ada sejumlah kebijakan lainnya yang bersifat memberi insentif kepada kalangan penggusaha.
"Wapres (Jusuf Kalla) kemarin bilang devisa hasil ekspor diberi insentif. Apakah yang diterbitkan pemerintah itu baik untuk menarik rupiah, ini yang perlu kita lihat," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi XI DPR M Misbakhun mengatakan bahwa relaksasi pajak penting dilakukan. Menurutnya, target penerimaan pajak layak diturunkan demi memberi insentif pada dunia usaha.
Masalah pajak ini, lanjut Misbakhun, sekarang tengah dibicarakan Komisi XI dengan pemerintah dalam pembahasan APBN 2016. "Kita akan melakukan koreksi terkait penerimaaan, kita akan melihat based on relaksasi. Jika menaikan pajak maka dunia usaha akan mati," ujar politikus Golkar itu. (dil/jpnn)
JAKARTA - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Suharso Monoarfa akui Indonesia punya masalah besar terkait pajak. Menurutnya, aturan perpajakan di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertamina Dorong Kolaborasi Nasional dan Global Turunkan Emisi Metana di Indonesia
- Pertamina Paparkan Keunggulan Desa Energi Berdikari di COP 29 Azerbaijan
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif
- Program Disabilitas Tanpa Batas Bikin PNM Berjaya di BBMA 2024
- INDEF Menyoroti Rencana Kenaikan PPN & Makan Bergizi Gratis, Mengkhawatirkan
- BTN Luncurkan Debit Card BTN Prospera