Anggota yang Jual Amunisi adalah Pengkhianat Negara

jpnn.com - MERAUKE - Kapolda Papua Irjen Pol. Yotje Mende menegaskan akan memberikan tindakan yang sangat tegas kepada salah satu oknum anggotanya Briptu TJ, anggota Polsek Nduga, yang diduga menjual ammunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Pertama, saya terima kasih kepada masyarakat terkait pengungkapan kasus itu. Saya "juga merasa senang dengan Panglima (Pangdam) dan bisa mengetahui dari mana asal peluru yang dijual tersebut," kata Kapolda Papua, kepada Cenderawasih Pos (Grup JPNN), Rabu (29/10).

Kapolda menilai, dalam kasus ini anak buahnya berinisial TJ tersebut yang paling bersalah. "Saya sudah target bahwa karena ini kesalahan prinsip dan termasuk pengkhianatan terhadap bangsa dan Negara, saya akan mengenakan pelanggaran sesuai dengan aturan. Kita akan menyidangkan dia, baik disiplin maupun kode etik dengan pemecatan. Kemudian kita akan pidanakan dia," tandasnya. 

Dikatakan Kapolda, sesuai petunjuk dari komando atas, bahwa 3 tingkatan ke atas harus bertanggungjawab. Ketiga tingkatan yang bertanggungjawab itu jelas Kapolda adalah komando unit dan Kapolsek. "Mereka di sini akan kita selidiki. Sejauh mana kontrol dari para atasannya kepada dia. Jadi kita akan berikan tindakan secara berjenjang. Termasuk kapolseknya yang saya sudah copot," ujar Kapolda.

Selain itu, terhadap pengungkapan perkara KKB tersebut, dari 5 orang dimana satu di antaranya adalah oknum anggotanya dan 2 diantaranya lagi adalah TO utama pihak kepolisian yakni Rambo Tolikara dan Rembo Wonda dari Lanny Jaya. 

"Dari sini saya pun akan memeriksa mereka dan diawalpun di sini untuk tahap "kebelakangnya, dia sudah mengakui terutama menunjuk anak buah saya yang menjual peluru 29 butir seharga Rp 3 juta. Kemudian kita lagi mendalami di sini terkait dengan kearah dia. Ke kelompoknya dia. Tapi jelas dia mengakui kalau dia kempoloknya. Wonda yang paling kita cari saat ini. Saya tidak akan mundur. Saya akan kejar mereka," katanya. (ulo/rib)