Angie Sebut Rosa 'Justice Calculator'
Kamis, 03 Januari 2013 – 13:33 WIB
JAKARTA - Angelina Sondakh blak-blakan dalam sidang pembacaan nota pembelaannya (pledoi) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (3/1). Dalam pledoinya, Angelina yang akrab disapa Angie ini menyerang Mindo Rosalina Manulang, anak buah Muhammad Nazaruddin di Permai Group.
Ia menyebut Rosa tidak pantas disebut sebagai saksi kunci yang bekerjasama untuk mengungkap kasus atau Justice Collaborator. Hal ini karena Rosa pernah membujuk Angie agar meminta uang senilai Rp20 miliar kepada nama-nama yang telah ia tentukan. Jika nama-nama itu memberi uang, maka tidak akan disebut dalam persidangan. Dalam hal ini, Angie tidak menyebutkan nama yang dimaksud Rosa.
"Rosa pernah bujuk saya untuk meminta uang sebesar 20 miliar kepada orang-orang yang dia sebut kepada saya. Dan yang membuat saya terkejut, nama-nama yang dia sebutkan itu tidak pernah dia ungkapkan dalam persidangan. Justice collaborator akhirnya berubah menjadi apa yang saya sebut sebagai justice calculator," ujar Angie di hadapan Majelis Hakim yang diketuai oleh Sudjatmiko. Saat membacakan pledoinya Angie beberapa kali terdengar terisak dan senggukan karena menangis.
Ia kembali melanjutkan bahwa penegak hukum sebaiknya tidak sepenuhnya mempercayai orang-orang yang menyebut dirinya justice collaborator. Angie beranggapan, mereka hanya menggunakan topeng kebenaran untuk memeras dan menjatuhkan orang. Ia pun mengaku menolak permintaan Rosa untuk meminta Rp20 miliar itu, karena tidak ingin melakukan fitnah.
JAKARTA - Angelina Sondakh blak-blakan dalam sidang pembacaan nota pembelaannya (pledoi) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (3/1).
BERITA TERKAIT
- Jadwal Pendaftaran PPPK 2024 untuk Honorer Database BKN & Tercecer Berbeda, Cermati
- BMKG soal Cuaca Jakarta Hari Ini, Warga Hendak Malam Mingguan Wajib Tahu
- Menaker Ida Fauziyah Lantik 5 Pejabat Tinggi Pratama Kemnaker, Ini Nama-namanya
- Jadwal Pendaftaran PPPK 2024 Resmi dari BKN, Penjelasannya Lengkap
- Penyebab Kematian Afif Maulana Versi Dokter Forensik
- Pakar: Keamanan Data Jadi Tantangan Suatu Bangsa di Era Digital