Angie Tak Bisa Diharapkan jadi Justice Collaborator
Rabu, 16 Mei 2012 – 22:00 WIB

Angie Tak Bisa Diharapkan jadi Justice Collaborator
JAKARTA - Mantan Hakim Agung, Benjamin Mangkudilaga menilai Angelina Sondakh tidak bisa diharapkan untuk menjadi justice collaborator dalam kasus suap Wisma Atlet. Sebab, Angie -sapaan Angelina- justru berkali-kali mengingkari kesaksian dari pihak lain termasuk soal pembicaraan via BlackBerry Messenger dengan Rosa Manulang. Karenanya Benjamin mengatakan, tidak mungkin Angie memberi kesaksian yang berbeda karena tak justru bisa diperkarakan karena memberi kesaksian palsu. "Diharapkan dalam persidangan yang akan datang, Angie bisa memberikan keterangan yang baru. Karena sebelumnya dia pernah memberikan keterangan, dan keterangan Angie sebelumnya ikut menentukan nasib Nazaruddin," ujar Benjamin.
Hal ini dikatakan Benjamin saat menjadi narasumber dalam diskusi media dengan tema "Sistem Hukum Justice Collaborator Dalam Pengungkapan Tindak Pidana Korupsi" di auditorium Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (16/5) sore di Auditorium KPK. "Angelina Sondakh akan dijadikan justice collaborator, mana mungkin?" kata Benjamin.
Baca Juga:
Hadir pula dalam diskusi itu antara lain Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjoyanto. Menurut Benjamin, Angie pada persidangan atas M Nazaruddin sudah mengingkari pembicarannya dengan Rosa. Padahal, lanjutnya, keterangan di persidangan jelas kesaksian di bawah sumpah.
Baca Juga:
JAKARTA - Mantan Hakim Agung, Benjamin Mangkudilaga menilai Angelina Sondakh tidak bisa diharapkan untuk menjadi justice collaborator dalam kasus
BERITA TERKAIT
- Kejaksaan Dianggap Tak Serius Tangani Kasus Pemalsuan Dokumen RUPSLB BSB
- Asido Ungkap Peran Advokat dalam Bidang Kepailitan dan PKPU
- Lestari Moerdijat Dorong Para Peneliti Kuatkan Jaringan Internasional, ini Tujuannya
- Lemhannas Ingin Kepala Daerah Jadi Pemimpin Negarawan
- Polarisasi Berbasis Identitas Makin Tajam, Ketum GP Ansor: Stabilitas Ekonomi Harus Dijaga
- Budi Said Pertimbangkan Kasasi, Prof Romli Siap Bela Putusan PT DKI