Angie

Dhimam Abror Djuraid

Angie
Angelina Sondakh di pusara Adjie Massaid, TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Kamis (3/3). Foto: Firda Junita/jpnn.com

Staf khusus milenial itu tidak banyak menjadi sorotan media kecuali ketika kali pertama diumumkan.

Pengangkatan anak-anak muda ini terlihat lebih sebagai even pencitraan dan marketing politik ketimbang kebutuhan pemerintahan yang riel.

Staf khusus milenial menjadi sorotan publik ketika dipaksa mundur dari posisinya karena dianggap mempunyai konflik kepentingan.

Pada April 2020 dalam sepekan, dua staf khusus milenial mengumumkan pamit dari pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Keduanya Adamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan Garuda Putra.

Mereka telah mengajukan pengunduran diri pekan lalu ke Presiden Joko Widodo, yang beberapa hari kemudian disetujui.

Dua anak muda itu disorot publik karena dianggap memanfaatkan posisinya sebagai staf khusus untuk kepentingan pribadi atau perusahaannya.

Mereka dituduh melakukan abuse of power dan punya conflict of interest. Dua hal itu menjadi salah satu sumber korupsi yang potensial.

Angie, begitu Angelina Sondakh disapa, kapok dengan kasus korupsinya. Ia juga mengatakan kapok bermain politik. Ia menjadi salah satu dari the rising star dalam politik Indonesia satu dekade silam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News