Angka 4 jadi Bukti DKI Jakarta Objektif

Dalam Penilaian Siswa Berdasarkan Hasil US

Angka 4 jadi Bukti DKI Jakarta Objektif
Angka 4 jadi Bukti DKI Jakarta Objektif
"Sistem SAS online ini adalah suatu bentuk pengamanan nilai siswa di setiap sekolah di wilayah DKI Jakarta. Sehingga, kalau ada praktek mark-up data, akan terlihat. Karena kami punya juga data aslinya. Setiap hasil ulangan di sekolah, semuanya harus di-upload di sistem ini, dan diketahui oleh sekolah dan Dinas Pendidikan," terangnya.

Terkait masalah objektivitas penilaian siswa, Ikatan Guru Indonesia (IGI) juga menyerukan kepada seluruh guru agar tidak melakukan kecurangan, seperti membuat kunci jawaban, membocorkan soal, mendongkrak nilai rapor dan lainnya. "Guru itu teladan kejujuran. IGI sangat prihatin jika ada guru yang berlaku curang. Jangan ajari anak didik dengan kecurangan. Apa jadinya bangsa ini jika guru yang dihormatinya mengajarkan kecurangan?" tegas Sekjen IGI Mohammad Ihsan.

Memang, setiap Unas tiba, lanjut Ihsan, selalu saja diramaikan dengan segala macam berita tentang kecurangan. Mulai dari soal yang bocor, beredarnya kunci jawaban, intrik kepala sekolah dan guru, serta masih banyak lagi. Oleh sebab itu, Ihsan berharap agar pemerintah bisa lebih adil dalam memberikan evaluasi kepada siswa.

Sebab menurutnya, guru dan siswa sudah bersusah payah melakukan proses belajar-mengajar, membuat berbagai macam bentuk evaluasi, namun ternyata akhirnya kelulusan masih saja menjadi dominasi kekuasaan. "Sebaiknya pemerintah hanya mengatur regulasi, dan tidak lagi ikut mengevaluasi belajar siswa seperti Unas ini," pungkasnya. (cha/jpnn)
Berita Selanjutnya:
Optimis Kelulusan Lebih Baik

JAKARTA - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, masuknya DKI Jakarta dalam daftar propinsi yang memiliki angka 4


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News