Angka COVID-19 Lebih Dari 50.000 Per Hari, Inggris Berlakukan Lockdown Lagi

Angka COVID-19 Lebih Dari 50.000 Per Hari, Inggris Berlakukan Lockdown Lagi
Boris Johnson mengatakan Inggris sedang menghadapi "masa kritis" di tengah pandemi. (Stefan Rousseau/Pool Photo via AP)

Hingga kini jumlah kematian akibat COVID-19 di Inggris sudah mencapai lebih dari 75.500, jumlah kematian tertinggi nomor enam di dunia, menurut data resmi pemerintah.

Ketua petugas kesehatan Inggris telah memperingatkan bahwa bila tidak segera ditangani, "akan ada risiko materi yang dihadapi Layanan Kesehatan Nasional di beberapa daerah karena kewalahan 21 hari ke depan".

Skotlandia juga akan memberlakukan 'lockdown'

Sebelum pengumuman dari Perdana Menteri Boris Johnson terdengar, Menteri Utama Skotlandia, Nicola Sturgeon telah memberlakukan 'lockdown' terketat sejak musim semi lalu di negara tersebut.

"Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa saya lebih khawatir pada situasi yang kita hadapi sekarang dari apa yang sudah kita alami sejak Maret," ujar Menteri Nicola.

Warga Skotlandia secara hukum akan diminta untuk diam di rumah sepanjang Januari terhitung Senin malam, sementara sekolah akan tutup kecuali bagi anak yang orangtuanya bekerja di sektor penting.

Angka COVID-19 Lebih Dari 50.000 Per Hari, Inggris Berlakukan Lockdown Lagi Photo: Menteri Utama Skotlandia telah membuat keputusan sulit untuk memberlakukan 'lockdown' di Skotlandia hingga akhir Januari. (Reuters: Andrew Milligan)

 

Menurutnya, varian virus corona baru yang berkembang dengan cepat di Inggris telah menyumbang setengah kasus baru di Skotlandia, dan 70 persen lebih cepat menular.

"Karena varian baru ini, [virus tersebut] juga menjadi lebih cepat menular, dan pastinya sudah demikian sejak berminggu-minggu yang lalu," ujarnya kepada anggota Parlemen Skotlandia.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah mengumumkan diberlakukannya 'lockdown' nasional di negara tersebut, paling tidak sampai pertengahan Februari, untuk memerangi strain virus corona baru

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News