Angka COVID-19 Lebih Dari 50.000 Per Hari, Inggris Berlakukan Lockdown Lagi

Angka COVID-19 Lebih Dari 50.000 Per Hari, Inggris Berlakukan Lockdown Lagi
Boris Johnson mengatakan Inggris sedang menghadapi "masa kritis" di tengah pandemi. (Stefan Rousseau/Pool Photo via AP)

"'Operasi peningkatan besar-besaran' tengah dilakukan dalam program vaksinasi, ujar PM Boris.

Negara tersebut berharap agar di pertengahan Februari, warga yang berada dalam kelompok yang diutamakan, yakni penghuni panti jompo, warga berusia di atas 70 tahun, semua petugas kesehatan dan pekerja sosial, dan semua yang rentan klinis, akan divaksinasi, katanya.

Program vaksinasi yang ada telah memberikan secercah harapan kehidupan di Inggris akan kembali normal di musim semi.

Namun, dalam kunjungan untuk bertemu dengan petugas kesehatan yang sudah disuntikkan vaksin Oxford, PM Boris memperingatkan bahwa warga Inggris masih akan menghadapi masa sulit ke depannya.

"Jika melihat jumlah, tidak ada keraguan kami akan memberlakukan aturan yang lebih ketat," ujarnya.

Diproduksi oleh Natasya Salim dari artikel dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca di sini.

Ikuti berita seputar pandemi Australia dan lainnya di ABC Indonesia.

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah mengumumkan diberlakukannya 'lockdown' nasional di negara tersebut, paling tidak sampai pertengahan Februari, untuk memerangi strain virus corona baru


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News