Angka Hukuman Mati di Dunia Turun Tahun Lalu, Namun Meningkat di Beberapa Negara
Menurut laporan Amnesty, Iran, Mesir, Irak, dan Arab Saudi adalah empat negara yang paling banyak melakukan eksekusi yaitu sekitar 88 persen dari keseluruhan angka di tahun 2020.
Tiongkok menyembunyikan angka jumlah eksekusi dan hukuman mati dan menganggapnya sebagai rahasia negara. Karenanya, data Amnesty International tidak mencatat jumlah eksekusi di Tiongkok.
Namun, organisasi tersebut mengatakan Tiongkok telah mengeksekusi ribuan orang setiap tahunnya, sehingga menjadi salah satu negara yang paling banyak melakukan eksekusi di dunia.
Sementara itu, di benua Amerika, satu-satunya negara yang melakukan eksekusi di tahun 2020 adalah Amerika Serikat.
Mantan Presiden AS Donald Trump kembali menyetujui eksekusi hukuman mati yang selama 17 tahun terakhir tidak lagi diizinkan, dengan melakukan eksekusi terhadap 10 orang dalam masa kurang dari enam bulan di tahun 2020.
India, Oman, Qatar dan Taiwan juga kembali menerapkan eksekusi hukuman mati.
Kawasan Asia Pasifik terus melanggar hukum internasional
Menurut Amnesty, hukum dan standar internasional yang kini berlaku melarang penjatuhan hukuman mati atas tindakan kriminal yang tidak melibatkan pembunuhan yang disengaja.
Namun banyak negara-negara di kawasan Asia Pasifik melanggar hukum tersebut dan tetap menerapkan hukuman mati bagi tindakan kriminal yang bukan atas motif pembunuhan yang disengaja.
Meski secara umum hukuman mati di dunia menurun, lembaga hak asasi mencatat di beberapa negara justru menjatuhkan lebih banyak hukuman mati di tahun 2020
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Jadi Presiden, Kamala Harris Mengakui Kekalahannya
- Dunia Hari Ini: Beberapa Hasil Suara Pemilu Amerika Serikat Mulai Keluar
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia