Angka Hunian di RSDC Wisma Atlet Pernah Tinggal 20 Persen, Kapuskes TNI Tak Mau Kurangi Nakes
Dokter militer asal Kebumen Jawa Tengah tersebut mengatakan, ketika RDSC Wisma Atlet mengumumkan daya tampung 5.994 tempat tidur, maka tenaga kesehatan pun harus siaga untuk jumlah itu.
Dia memahami dinamika pandemi COVID-19 sewaktu-waktu bisa melesat secara tiba-tiba.
Selain itu, penolakan pengurangan tenaga kesehatan juga berdasarkan analisis data-data lapangan.
"Banyak permintaan agar tenaga kesehatan di sini dikurangi, tetapi permintaan itu kami tolak," ucapnya.
Sebab, lanjutnya, fasilitas kesehatan harus selalu bersiaga menghadapi kemungkinan terburuk.
Apalagi, pada Mei terjadi arus mudik. Seperti sebelumnya, setelah libur panjang kasus COVID-19 naik.
"Kita tidak ingin tidak siap jika kasus tiba-tiba naik," ucapnya.
Sebelumnya, dia juga melakukan tindakan yang sama pada 28 Oktober 2020 lalu.
Angka hunian di RSDC Wisma Atlet pernah tinggal 20 persen, namun Kapuskes TNI tak mau mengurangi jumlah tenaga kesehatan yang ada.
- DPRD Minta Wisma Atlet Difungsikan untuk Tampung Warga Kampung Bayam
- Pempus Disebur Bakal Hibahkan Wisma Atlet ke Jakarta
- Airlangga Berterima kasih Pada Sukarelawan yang Menangani Covid-19 di Wisma Atlet
- RSD Wisma Atlet Ditutup, Mayjen Ratmono Kenang Peran Erick Thohir Kerahkan BUMN
- Wisma Atlet Ditutup, Erick Thohir: Pertanda Baik untuk Indonesia
- Bea Cukai Soekarno-Hatta Mengawal Kepulangan 80 WNI dari Ukraina