Angka Kehamilan Naik di Tengah Pandemi, Nih Datanya
Menurut Uus, jumlah kenaikannya masih wajar jika dibandingkan dengan tiga bulan yang sama pada tahun sebelumnya, yakni sekitar 5 persen.
Meski demikian, ada juga beberapa daerah yang mengalami penurunan, salah satunya adalah Sumatera Selatan.
Dinas Kesehatan Sumatra Selatan, mencatat sebanyak 75 ribu angka kehamilan selama pandemi COVID-19.
"Dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019, mencapai 83 ribu kehamilan. Artinya (angka kehamilan) mengalami penurunan," kata Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Sumsel, Lisa Marniyati (14/05).
Angka kehamilan yang naik selama masa pandemi diprediksi akan menyebabkan ledakan angka kelahiran sembilan bulan sampai setahun ke depan.
Bisa ada tambahan 300 ribu hingga 450 ribu kehamilan di masa pandemi
Ketua Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, membenarkan kemungkinan terjadinya 'baby boom' karena pandemi COVID-19.
Di luar kehamilan yang memang dikendaki seperti yang dijalani Retno dan Wenni, Hasto menggunakan alat ukur sebagai acuan penghitungan estimasi angka kehamilan.
Photo: Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo membenarkan kemungkinan 'baby boom' karena pandemi. (Supplied: Fajar Indonesia Network)
COVID-19 juga tidak sepenuhnya mengubah rencana pasangan muda ini. Retno mengaku tidak menunda keinginan untuk mempunyai anak, meski dalam situasi pandemi.
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan