Angka Kematian Ibu di Kalbar Masih Tinggi

Angka Kematian Ibu di Kalbar Masih Tinggi
Angka Kematian Ibu di Kalbar Masih Tinggi

”Data kematian neonatal ini kami kumpulkan dari seluruh rumah sakit di Kalbar. Ini menunjukkan semua potensi yang dapat menimbulkan kematian di masyarakat sudah dibawa ke rumah sakit,” ungkap Berli.

Angka kematian bayi dari umur 29 hari hingga 11 bulan di Kalbar mencapai 66 kasus. Kasus paling banyak terjadi di Kapuas Hulu yakni 28 kasus, Sambas 16 kasus, Sanggau 6 kasus, Kubu Raya 5 kasus, Kayong Utara dan Sekadau  masing-masing 2 kasus, dan Kota Pontianak, Melawi, dan Ketapang masing-masing 1 kasus. ”Hanya Singkawang, Bengkayang, dan Sintang yang tidak ada kasus kematian bayi tersebut,” katanya.

Sedangkan angka kematian balita, lanjut Berli, paling banyak terjadi di Sambas yakni 8 kasus, Kapuas Hulu 4 kasus, Kubu Raya dan Kayong Utara masing-masing 3 kasus, Melawi dan Ketapang masing-masing 2 kasus, serta Sekadau, Bengkayang, Sintang, Sanggau, Kabupaten Pontianak, dan Landak masing-masing satu kasus. ”Dua daerah yang nihil kejadian yakni Singkawang dan Kota Pontianak,” timpalnya.

Ia menambahkan saat ini tidak semua petugas kesehatan di Kalbar terlatih untuk kasus-kasus neonatal. ”Selain itu, juga tergantung dari aktivitas sang ibu yang membawa bayi ke posyandu atau tempat pemeriksaan kesehatan,” katanya.

PONTIANAK - Angka kematian ibu di Kalimantan Barat masih sangat memprihatinkan. Pada tahun 2012 tercatat 143 kasus terjadi dalam per 100 ribu kelahiran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News