Angka Kemiskinan Ekstrem di Sumsel jadi 1,29 Persen, Agus Fatoni: Ini Berkat Kerja Keras
jpnn.com, PALEMBANG - Badan Pusat Stastitik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan mengumumkan tingkat kemiskinan ekstrem di wilayahnya berada di angka 1,29 persen per bulan Maret tahun 2023.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala BPS Provinsi Sumsel Wahyu Yulianto seusai mendampingi Deputi BPS RI M. Habibullah saat silaturahmi dengan Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni, bertempat di Kantor Gubernur Sumatera Selatan, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (17/11).
“Alhamdulillah, Maret 2023 ternyata Sumatera Selatan mampu menurunkan kemiskinan ekstrem yang tertinggi untuk wilayah Sumatera yaitu dari 3,19 persen pada Maret 2022 menjadi 1,29 persen pada Maret 2023. Ini merupakan capaian yang sangat cukup baik di Sumatera Selatan,” kata Wahyu Yulianto.
Menurutnya, penurunan angka kemiskinan ekstrem itu diikuti dengan pertumbuhan ekonomi yang berhasil.
Tercatat pada Triwulan III/2023 Ekonomi Provinsi Sumsel tumbuh sebesar 5,08 persen dan melampaui angka pertumbuhan nasional yang hanya 4,9 persen.
“Sumatera Selatan juga mencapai pertumbuhan yang tertinggi dibandingkan dengan provinsi lain di Sumatera,” ucap Wahyu.
Sementara itu, terkait angka pengangguran juga turun menjadi 4,11 persen atau mengalami penurunan sebesar 0,58 persen jika dibandingkan dengan kondisi yang sama pada 2022 lalu.
“Terakhir terkait dengan angka Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sumsel cukup bagus sekarang 73,18 atau meningkat 0,70 poin dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Wahyu.
Badan Pusat Stastitik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan mengumumkan tingkat kemiskinan ekstrem di wilayahnya berada di angka 1,29 persen.
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- Libur Nataru 2025, Penumpang di Bandara SMB II Palembang Diprediksi Naik 5 Persen
- Kolaborasi KAI Properti-Korem 044: Resmikan Besemah 44 untuk Sumsel Berkelanjutan
- Menteri Kependudukan Petakan Daerah dengan Keluarga Berisiko Stunting