Angka Kemiskinan Meningkat Akibat Lonjakan Harga Pangan & Energi

“Ada kondisi, rakyat tidak punya pilihan dalam membeli produk pangan berupa minyak goreng ini. Di sisi lain ada janji minyak goreng dengan harga ketetapan pemerintah, tapi barangnya tidak ada. Ini sama saja omong kosong,” kata Akmal.
Politikus PKS ini menyarankan kepada pemerintah bahwa semua komoditas strategis seperti pangan dan energi, mesti pemerintah yang menjadi price leader.
Kondisi minyak goreng dimana swasta berkuasa penuh terhadap harga, pemerintah yang memiliki kekuasaan dinilai Akmal tidak mampu mengendalikan pasar yang dikuasai swasta.
Menurutnya, seharusnya pemerintah mampu mengendalikan minyak goreng subsidi mulai dari harga hingga ketersediaanya, termasuk distribusinya.
Kondisi saat ini, kata Akmal, dapat dipastikan gini rasio meningkat tajam. Yang kekurangan makin menderita dan ada sebagian orang yang meningkat kekayaannya akibat pandemi.
Akmal meminta pemerintah mesti sadar peningkatan jumlah penduduk miskin makin besar, sehingga perlu keterampilan tingkat tinggi di kabinet pemerintah ini untuk mengatasi persoalan mundurnya kualitas SDM negara kita akibat kemiskinan.(fri/jpnn)
Andi Akmal Pasluddin menilai kenaikan harga pangan dan energi seperti BBM dan LPG telah menjadi pukulan bagi daya beli mayoritas masyarakat negara ini.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Wajar Harga Pangan Mahal, Zulhas Sebut akan Normal Seminggu Pascalebaran
- Jelang Lebaran, Harga Pangan, Mulai dari Cabai hingga Daging Meroket
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Merah Tembus Rp 100 Ribu Per Kilogram
- Jelang Lebaran 2025, Harga Pangan Naik, Nyaris di Semua Komoditas
- Prabowo Sebut Harga Pangan Menjelang Lebaran Tetap Aman
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Masih Tinggi