Angka Kemiskinan Sumut 2024 Turun 10 Kali Dibandingkan Tahun Sebelumnya
jpnn.com, JAKARTA - Angka kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) pada September 2024 turun lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Asim Saputra menyatakan penurunan kemiskinan pada periode sebelumnya rata-rata 10 sampai 11 ribuan orang saja, jadi penurunan kemiskinan di Sumut saat ini mencapai 10 kali lipat dari biasanya.
Pada September 2020 jumlah penduduk miskin di Sumut sebanyak 1,357 juta jiwa, sementara pada September 2024 jumlahnya menurun hingga 1,111 juta jiwa.
Hal itu dikatakan Asim saat rilis resmi Statistik Bulan Januari Tahun 2025 dengan Tema Profil Keminkinan dan Tingkat Pengeluaran Penduduk di Gedung BPS Provinsi Sumut, Medan, Sumatera Utara, Rabu (15/1).
Asim membeberkan pada Maret 2021 penduduk miskin di Sumut turun tipis menjadi 1,344 juta jiwa. Angka kemiskinan tersebut kembali menurun pada September 2021 mencapai 1,273 juta jiwa.
Kemudian, tercatat pada Maret 2022 penduduk miskin di Sumut juga mengalami penurunan menjadi 1,268 juta jiwa sementara itu pada September 2022 turun lagi menjadi 1,262 juta jiwa. Begitu juga pada Maret 2023, penduduk miskin di Sumut turun lagi menjadi 1,24 juta jiwa.
“Pada Maret 2024 penduduk miskin di Sumut kembali menurun menjadi 1,228 juta jiwa dan pada September 2024 jumlah penduduk miskin di Sumut tercatat sebanyak 1,111 juta jiwa,” paparnya.
Menurut Asim, penurunan kemiskinan yang cukup besar di Sumut relatif merata, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Penurunan angka kemiskinan terjadi di seluruh wilayah Sumut.
Angka kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) pada September 2024 turun lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
- Lukman Edy: Mensos Gus Ipul Akan Buka Mukernas I DNIKS 2025
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Berkontribusi Konkret Dalam Pengentasan Kemiskinan
- Gegara Ini, Kurs Rupiah Diramal Sulit Bangkit
- Pemprov Sumut & MUI Teken Piagam Kesepahaman Pembangunan Masyarakat Maju, Berakhlak
- Soal Potongan Aplikasi Ojol Hingga 30 Persen, Pakar: Ini Menyulitkan
- Bank Ini Luncurkan Produk-produk Investasi Baru, Apa Saja?