Angka Melek Keuangan Hanya Naik Tipis
jpnn.com - jpnn.com - Penggunaan produk jasa keuangan di masyarakat menunjukkan perkembangan positif.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, tingkat inklusi keuangan Indonesia naik tahun lalu menjadi 67,8 persen.
Pada Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) sebelumnya, tepatnya pada 2013, tingkat inklusi masih 59,7 persen.
”Sesuai target pemerintah, tingkat inklusi ditargetkan 75 persen pada 2019. Ini sedikit demi sedikit ada pekembangan dan kami optimistis dapat mencapai target,” ungkap Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad akhir pekan lalu.
Di samping itu, dari sisi literasi, OJK juga mencatat ada peningkatan dari 21,8 persen pada 2013 menjadi 29 persen pada 2016.
Survei melek keuangan tersebut dilakukan tiga tahun sekali.
Pada 2013, survei dilakukan terhadap delapan ribu responden di 20 provinsi di Indonesia.
Pada 2016, survei diperluas di 34 provinsi dengan jumlah responden mencapai sepuluh ribu orang.
Penggunaan produk jasa keuangan di masyarakat menunjukkan perkembangan positif.
- Bank Mandiri Catat Penyaluran Kredit Rp 1.590 Triliun di Kuartal III 2024
- Perkuat Neraca Keuangan, ABMM Refinancing Fasilitas Kredit Senilai USD 395 Juta
- Begini Cara Kitabisa Dukung Emak-Emak Kelola Keuangan, Simak
- Pentingnya Pemahaman Manajemen Keuangan-Asuransi Berbasis Syariah Sejak Dini dari Keluarga
- Keluarga dan Masyarakat Ruang Belajar Finansial Terdekat Bagi Siswa
- Rangkaian Hari Oeang ke-78, DJPPR Dukung Peningkatan Literasi Keuangan