Angka Melek Keuangan Hanya Naik Tipis
Senin, 16 Januari 2017 – 11:42 WIB
”ASEAN 5 itu kan Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Indonesia. Nah, kita masih yang terendah,” tuturnya.
Perluasan akses keuangan, lanjut Titu, dilakukan demi mencapai target pertumbuhan ekonomi sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015–2019.
Pemerintah telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi delapan persen dalam jangka waktu tersebut.
Karena itu, dibutuhkan tingkat literasi dan inklusi yang baik demi mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi.
”Untuk mencapai tingkat inklusi 67,8 persen ini saja sulit lho, apalagi 75 persen seperti yang diinginkan pemerintah. Banyak tantangannya,” ujar Titu. (rin/c5/sof)
Penggunaan produk jasa keuangan di masyarakat menunjukkan perkembangan positif.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- Mandiri Institute Insight Memperkuat Ekosistem Keuangan Berkelanjutan di Indonesia
- Tanggapi Harga Saham BUMN Turun, Pakar Keuangan: Murni Faktor Pasar, Bukan karena BPI Danantara
- Ditjen Bina Keuangan Daerah dan KPK Gelar Rapat Koordinadi untuk Membahas Draf MCP Tahun 2025-2026
- Pemerintah Meluncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital Perempuan
- Bank Mandiri Catat Penyaluran Kredit Rp 1.590 Triliun di Kuartal III 2024
- Perkuat Neraca Keuangan, ABMM Refinancing Fasilitas Kredit Senilai USD 395 Juta