Angka Miopia Diprediksi Tembus 275 Juta di 2050

Angka Miopia Diprediksi Tembus 275 Juta di 2050
HOYA Lens Indonesia bekerja sama dengan Alomedika, PERDAMI JAYA (Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia Jakarta Raya), dan INAPOSS (Asosiasi Dokter Spesialis Mata Anak dan Strabismus Indonesia) mengadakan acara hybrid bertajuk “Managing Myopia in Children: Confidence through Evidence with D.I.M.S. Technology” di Jakarta, Minggu (24/11). Foto dok. HOYA

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sebanyak 3,6 juta anak di Indonesia mengalami kelainan refraksi atau miopia.

Angka ini diperkirakan terus meningkat ke depan sehingga diperlukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat dalam rangka mengantisipasinya sejak dini. 

Untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya penanganan miopia pada anak-anak, khususnya bagi para profesional kesehatan mata, HOYA Lens Indonesia bekerja sama dengan Alomedika, PERDAMI JAYA (Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia Jakarta Raya), dan INAPOSS (Asosiasi Dokter Spesialis Mata Anak dan Strabismus Indonesia) mengadakan acara hybrid bertajuk “Managing Myopia in Children: Confidence through Evidence with D.I.M.S. Technology” di Jakarta, Minggu (24/11).

"Jumlah kasus miopia di dunia sudah sangat tinggi dan diproyeksikan mencapai 275 juta tahun 2050," kata Dokter Spesialis Mata dari PERDAMI JAYA dr. Yulinda Indarnila Soemiatno, Sp.M. 

Dia menjelaskan, ukuran minus pada anak-anak dapat meningkat selama masa pertumbuhan dan menyebabkan risiko komplikasi seperti kelainan retina, glaukoma, dan katarak.

Upaya seperti memperbaiki gaya hidup anak, terapi tetes mata, serta penggunaan lensa khusus dapat memperlambat progresi miopia.

"Perlu perhatian pada gaya hidup anak, terapi tetes mata, serta penggunaan lensa-lensa khusus yang dapat menahan kenaikan minus pada anak," ujarnya.

Salah satu lensa manajemen miopia yang dibahas dalam acara tersebut adalah MiYOSMART dari HOYA yang dilengkapi dengan teknologi Defocus Incorporated Multiple Segments (D.I.M.S.). 

Angka Miopia diprediksi menembus 275 juta pada 2050, HOYA Lens Indonesia bekerja sama dengan Alomedika, PERDAMI JAYA melakukan langkah antisipasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News