Angka Miopia Diprediksi Tembus 275 Juta di 2050
Menurut dr. Kianti Raisa Darusman, Sp.M (K), MMedSci, anggota PERDAMI JAYA, teknologi ini tidak melibatkan alat atau obat yang bersentuhan langsung dengan bola mata, seperti obat tetes atau lensa kontak, sehingga lebih nyaman bagi anak-anak.
Global Head of Professional Affairs & Education HOYA Vision Care, May Zhang, MD. PhD, menyatakan bahwa acara ini merupakan bentuk dedikasi untuk membagikan penelitian klinis mendalam di balik lensa MiYOSMART. Teknologi D.I.M.S. pada MiYOSMART telah terbukti secara klinis efektif menahan pertumbuhan miopia pada anak-anak.
"Platform ini bertujuan meningkatkan kepercayaan terhadap lensa kacamata revolusioner dan memungkinkan praktisi memberikan standar perawatan tertinggi kepada pasien mereka,” ungkap May Zhang.
Sementara itu, Managing Director PT HOYA Lens Indonesia Dodi Rukminto, menegaskan komitmen HOYA dalam mendukung para profesional kesehatan mata dengan solusi berbasis bukti.
Pihaknya berharap acara ini memberikan pemahaman lebih dalam kepada dokter mata tentang potensi MiYOSMART dalam manajemen miopia.
"Juga mendorong lebih banyak dokter untuk mengintegrasikan solusi ini dalam praktik mereka,” ujarnya.
Acara hybrid ini diikuti secara offline oleh sekitar 70 dokter spesialis mata di Jakarta dan lebih dari 1.600 peserta online melalui platform Zoom dan aplikasi Alomedika. (esy/jpnn)
Angka Miopia diprediksi menembus 275 juta pada 2050, HOYA Lens Indonesia bekerja sama dengan Alomedika, PERDAMI JAYA melakukan langkah antisipasi.
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad
- IDI Jawa Tengah Bagikan Info Jenis Obat Pengidap HIV/AIDS
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Penyeragaman Kemasan Rokok Tanpa Identitas Merek Berisiko Rugikan Konsumen & Produsen
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Dengue Meningkat, Kemenkes dan Takeda Gencarkan Upaya Pencegahan
- Mengenal Penyakit HFMD yang Sering Menyerang Anak, Ini Gejala yang Diwaspadai