Angka Pengangguran Tinggi, LaNyalla Punya Saran Begini sebagai Solusi

jpnn.com, SURABAYA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyarankan perlunya cara khusus untuk meningkatkan geliat ekonomi dan serapan sumber daya manusia (SDM).
Hal tersebut disampaikan LaNyalla merespons data Badan Pusat Statistik (BPS) yang melansir tingginya angka pengangguran di Indonesia.
"Harus ada cara-cara dan upaya yang luar biasa untuk menekan angka pengangguran. Artinya, kita perlu mendorong pergerakan ekonomi semakin progresif dan SDM juga perlu terus-menerus ditingkatkan," kata LaNyalla di sela kegiatannya di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (21/2).
BPS melansir angka pengangguran di Indonesia mencapai 8,42 juta orang pada Agustus 2022.
Dari data itu, Jawa Barat menjadi provinsi paling banyak penyumbang pengangguran dengan angka 8,31 persen, disusul Kepulauan Riau (8,23 persen) dan Banten (8,09 persen).
"Angka ini akan bertambah pada setiap tahunnya. Apalagi tahun ini akan disumbang dengan kelulusan sekolah, perguruan tinggi dan juga potensi terjadi pemutusan hubungan kerja yang disebabkan ancaman resesi global," ungkap LaNyalla.
Di sisi lain, senator Jawa Timur itu menilai fakta tingginya angka pengangguran ternyata bertolak belakang dengan klaim pemerintah bahwa terjadi serapan tenaga kerja yang signifikan imbas dari pertumbuhan ekonomi sebesar 5,9 persen pada tahun lalu.
Fakta lainnya adalah jumlah kelulusan SMK menjadi penyumbang terbesar terhadap pengangguran di Indonesia.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyampaikan saran untuk pemerintah sebagai solusi mengatasi tingginya angka pengangguran di Indonesia
- Bea Cukai Beri Pendampingan Kepada UMKM yang Siap Merambah Pasar Ekspor
- Pererat Silaturahmi Antarstaf, FOKUS DPD RI Gelar Buka Puasa Bersama
- Anak Menkum Supratman dan Ahmad Ali Dilaporkan ke KPK terkait Pemilihan Pimpinan MPR dan DPD
- Ketua DPD RI Sultan B Najamudin Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir di Bekasi
- Sultan Apresiasi Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- BPS Ungkap Penyebab Turunnya Angka Penumpang Angkutan Udara di Kepri