Angka Reaktif Masih Tinggi, BIN Memutuskan Perpanjang Jadwal Rapid Test Massal Surabaya
jpnn.com, SURABAYA - Badan Intelijen Negara (BIN) memutuskan memperpanjang jadwal kegiatan rapid test massal COVID-19 di Surabaya.
Perpanjangan ini dilakukan karena angka reaktif hasil rapid test masih tinggi.
Kepala BIN Daerah (Kabinda) Jawa Timur Brigjen TNI M Syafei mengungkapkan, sesuai arahan dari Kepala BIN Jenderal (purn) Budi Gunawan, kegiatan rapid test di ibu kota Jawa Timur ini diperpanjang hingga 15 Juni 2020.
Sementara itu, hingga Minggu (7/6) ini, pelaksaan rapid test massal sudah digelar sepuluh hari.
"Sebenarnya hanya 8 hari, sampai tanggal 5 Juni. Namun karena pimpinan melihat bahwa masih tinggi angka yang terpapar di Surabaya, maka diperpanjang sampai 15 Juni,” kata Syafei kepada wartawan, Minggu (7/6).
Dia menambahkan, BIN berkomitmen penuh membantu Pemerintah Kota Surabaya untuk menekan angka penyebaran COVID-19.
Sampai hari ini, BIN telah menyasar 15 titik di Surabaya dan 1 titik di Sidoarjo.
"Ini yang ke-16 kalinya di wilayah Jawa Timur. Ini merupakan program kemanusiaan dari BIN untuk memutus rantai di Jawa Timur, khususnya di Surabaya karena di sini merupakan episentrum COVID-19 di Jatim ya,” tambah Syafei.
BIN sudah melaksanakan rapid test massal corona selama sepuluh hari di Surabaya.
- Panglima TNI Menunjuk Letjen Nugroho Sulistyo Budi menjadi Kepala BSSN
- DPRD Pertanyakan Pemberian Nama RSUD Surabaya, Pemkot Diminta Beri Penjelasan
- Rapat Bareng Herindra, Yoyok Komisi I Minta BIN Tak Berpolitik di Pilkada 2024
- Yoyok NasDem Minta BIN Melaksanakan Tugasnya Bekerja Profesional di Pilkada
- Tok! DPR Setuju Herindra Menggantikan BG Jadi Kepala BIN
- M Qodari Sebut Herindra Sosok Tepat Pimpin BIN