Angka Siswa DO Masih Tinggi
Minggu, 10 Februari 2013 – 05:18 WIB
"Jadi, setelah lulus SD, mereka tidak melanjutkan ke SMP karena tidak ada jaminan tetap mendapatkan BSM," katanya.
Baca Juga:
Karena itu, Nuh akan membuat regulasi baru untuk penyaluran BSM. Yakni, siswa SD yang memperoleh BSM akan tetap memperoleh saat masuk SMP hingga SMA atau SMK. Pemberian BSM terus-menerus, mulai jenjang SD, SMP, hingga SMA/SMK didasari asumsi siswa yang bersangkutan tetap miskin. "Kalaupun naik menjadi kaya, mereka tidak akan kaya-kaya amat," ujar Nuh.
Dengan pemberian BSM terus-menerus itu, Nuh yakin upaya menekan angka putus sekolah bisa berjalan optimal. Bahkan, program itu bisa menyentuh angka putus sekolah nihil untuk yang disebabkan faktor finasial.
Selain itu, Nuh menugasi seluruh kepala SD untuk mendata semua siswa kelas VI. Kepala sekolah bertugas menyalurkan seluruh siswanya masuk ke SMP. "Jadi tidak hanya mengantarkan hingga lulus, tetapi juga bertugas memasukkan ke SMP," katanya.
BANJARMASIN - Angka putus sekolah atau dropout (DO) di SD dan SMP masih tinggi. Padahal, konstitusi dengan tegas menyatakan bahwa pemerintah harus
BERITA TERKAIT
- Puluhan Tahun Digaji Seadanya, Guru Honorer di Jawa Barat Menjerit
- Bantu Siswa di Kaldera Toba, PGTS dan GO Buka Program Bimbel Persiapan Masuk PTN 2025
- Mitigasi Inklusif Kolaboratif Organisasi Jadi Model Ideal Hadapi Bencana Nonalam Pandemi
- Santri Disabilitas di Bandung Terima Beasiswa Pendidikan Khusus
- Kuliah Tamu di BINUS University, Dosen FISIP UPNVJ Bicara soal Netnografi
- Siap-siap! Sumbangsih Cup 2025 Segera Digelar, Dijamin Seru dan Meriah