Angkasa Pura Tak Tahu Alasan Pemulangan 199 WN Australia
jpnn.com, DENPASAR - Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara I Gusti Ngurah Rai Taufan Yudhistira tidak tahu alasan pemulangan (repatriasi) 199 warga negara Australia di Indonesia lewat Bali.
Rai hanya menyebut bahwa Angkasa Pura melayani repatriasi ke-199 WN Australia tersebut.
Diketahui 199 warga negara asing (WNA) asal Australia meninggalkan Bali melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menggunakan pesawat Qatar Airways nomor penerbangan QF 108.
"Kami menyiapkan segala sesuatunya, dan melayani repatriasi sebanyak 199 WN Australia," ujar Rai Taufan saat dikonfirmasi di Badung, Bali, Rabu (18/8).
Dia mengatakan kegiatan ini diiniasi oleh Pemerintah Australia kemudian mengajukan ke Pemerintah Indonesia melalui Provinsi Bali.
"Kami tidak tahu alasan secara pasti kenapa repatriasi WN Australia ini, tetapi kami tetap menyiapkan segala sesuatunya dan melayani ratusan WN Australia," ucapnya.
Sebagian besar kata Taufan, WN Australia ada yang dari Bali, Medan, Jakarta dan Surabaya.
Sementara itu, Konsulat Jenderal Australia di Bali Anthea Griffin dalam siaran persnya mengatakan Pemerintah Australia telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Provinsi di Bali untuk memfasilitasi penerbangan komersial ke Australia dari Denpasar, Bali.
Penerbangan ini telah diatur untuk memungkinkan warga Australia yang rentan, yang penerbangannya telah dibatalkan atau opsi transit tidak lagi tersedia untuk kembali ke Australia.
Dia mengatakan bahwa Pemerintah Australia terus melakukan berbagai langkah untuk mendukung warga Australia yang ingin kembali ke Australia.
"Australia berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia, dan Pemerintah Provinsi di Bali sudah mendukung penerbangan komersial yang difasilitasi ke Australia ini," ucapnya.
Pemerintah Australia juga memberikan bantuan kesehatan COVID-19 kepada Pemerintah Indonesia.
Paket tersebut di antaranya dalam bentuk peralatan medis terkait oksigen dan lainnya, termasuk 1.000 ventilator, hingga 700 konsentrator oksigen.
Kemudian lebih dari 170 tabung oksigen dan berbagai bahan habis pakai dan suplai medis lainnya.
Lalu 40.000 alat uji rapid antigen dan 2,5 juta dosis vaksin AstraZeneca untuk 2021.(Antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Angkasa Pura Bandara I Gusti Ngurah Rai tak tahu alasan pemulangan 199 WN Australia
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Super Airjet Kurung Penumpang 2 Jam, EGM Angkasa Pura II: Kacau Itu Pilotnya
- 7.657 Penumpang Diprediksi Masuk Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang di Puncak Nataru
- Hanggar MRO Milik FL Technics Indonesia di Bali Resmi Bersertifikasi FAA
- Fasilitas MRO Ngurah Rai Resmi Dibuka, Aviasi Indonesia Naik Kelas
- 150 Anak Ikuti Khitanan Ceria Bersama Soekarno Hatta
- Sambut Musim Haji, InJourney Airports Siapkan 13 Bandara Embarkasi dan Debarkasi