Angkat Pamor Signifikan
Selasa, 14 April 2009 – 09:56 WIB

LAMA BERSETERU- Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto menyambut kedatangan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto di kantor DPP Partai Hanura, Jakarta, Senin (13/4). Setelah lama berseteru, keduanya berangkulan untuk menghadang SBY. Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS
PERTEMUAN Prabowo-Wiranto Senin (13/4) dianggap momentum tepat untuk mengangkat pamor keduanya. Para pengamat politik menilai, jika keduanya bisa menyatukan kekuatan dan dukungan, posisi politik mereka bisa naik signifikan. "Ini merupakan peristiwa yang sangat penting dan bersejarah. Bayangkan, 11 tahun tidak berkomunikasi politik, sekarang berkoalisi," ujar Direktur Indo-Barometer Muhammad Qadari di Kantor Hanura Senin (13/4).
Menurut Qadari, dua mantan jenderal itu merupakan tentara tulen. "Dalam terminologi tentara, ada tentara tulen, ada tentara pemikir. Nah, mereka ini yang pertama," katanya. Karena itu, wibawa dan karisma mereka sangat menyebar di kalangan purnawirawan maupun keluarga prajurit. Mereka juga punya sumber daya (resources) yang kuat. Jika disatukan, kekuatan tersebut cukup signifikan mengimbangi kubu Demokrat.
Setidaknya, ada dua opsi koalisi pasca pertemuan itu. Pertama, bergabung bersama kubu Megawati. Peluang Prabowo mendampingi Megawati, kata Qadari, lebih besar dibandingkan tokoh lain yang selama ini disebut, seperti Sri Sultan Hamengku Buwono X, Akbar Tandjung, dan Wiranto sendiri. Prabowo bahkan dinilai lebih berpeluang dibandingkan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla.
Selain memiki kesamaan visi dan misi, Prabowo yang dicalonkan Partai Gerindra sebagai presiden itu dianggap memiliki mesin partai yang lebih besar dibandingkan kandidat lain. Dia mencontohkan, jika dibandingkan dengan Hanura yang dipimpin Wiranto, mesin partai Gerindra yang dikendalikan Prabowo lebih mumpuni. "Mesin partai dan logistik Gerindra lebih baik daripada Hanura," kata Qadari.
PERTEMUAN Prabowo-Wiranto Senin (13/4) dianggap momentum tepat untuk mengangkat pamor keduanya. Para pengamat politik menilai, jika keduanya bisa
BERITA TERKAIT
- Setelah Pelantikan Kepala Daerah, Sultan Wacanakan Gubernur Dipilih Secara Tidak Langsung, Simak Penjelasannya
- Hasto Ditahan KPK, Said Tegaskan tidak Ada Pergantian Sekjen PDIP
- Begini Kalimat Masinton Tanggapi Instruksi Megawati soal Retret, Mantap!
- IPW Menilai Lirik Lagu Band Sukatani Bikin Panas Telinga Polisi
- Kedepan, Instruksi Megawati Bisa Diarahkan ke Kader PDIP di Legislatif
- Program Remaja Bernegara Bentuk Tanggung Jawab Parpol untuk Regenerasi Dunia Politik