Angkat Sensory dalam Annual Party Alvera
jpnn.com, SURABAYA - 16 desainer muda dari sekolah fashion Alvera Fashion and Creative unjuk kemampuan dalam ajang annual party pada Sabtu (11/8) malam lalu di Convention Hall Tunjungan Plaza Surabaya. Mengangkat tema Sensory, masing-masing desainer membawa 4 rancangan. Tiga untuk perempuan, satu untuk busana laki-laki.
Mengapa busana laki-laki diikut sertakan? Menurut Soedarjono owner Alvera, hal tersebut tak lepas dari semakin pedulinya kaum pria terhadap kebutuhan berbusana. ”Sekolah fashion harus mampu menciptakan tren bukan sekadar menjadi pengikut,” katanya.
Dalam fashion show itu, para murid Alvera diberi kebebasan untuk menentukan inspirasi mereka sendiri. Alhasil, tercipta 64 rancangan busana ready-to-wear bernuansa futuristis dan fashionable. Di antaranya, busana rancangan Ira Diyahpati yang dikenakan Lailani Fitriah. ''Idenya dari air mancur dance fountain yang warna-warni. Makanya, model rok aku buat kipas flock dengan pelisket dan belahan di dua sisi,'' terang Ira.
Ada pula rancangan Filisa Isyai yang diberi judul Futurist Fringe. ''Inspirasi aku dari bentuk gelombang ultrasonik yang datar, terus berbaris merapat kayak detail fringe ini,'' katanya. Dua rancangan itu memberi kesan social gown yang pas dikenakan untuk pergi ke pesta. Ada juga rancangan yang mengambil ornamen lebih sporty dan edgy. Rancangan Lintang Orbita, Fellycia Roberta Muklim, dan Femka Dian Pravitasari mewakili tema sporty dan edgy tersebut.
Event itu makin istimewa dengan kehadiran rancangan alumni terdahulu yang makin eksis di dunia fashion designer. Sebanyak 11 desainer tamu bergantian melakukan show. Misalnya, Yayak Surya Baskara yang hadir dengan gaun-gaun cantik berhias headpiece bunga. ''Temanya Prodigué Seems a Lavish Habits. Aku terinspirasi gaya hidup wanita kaya yang berasal dari rakyat biasa yang visioner,'' paparnya. Aksesori bunga menggambarkan bahwa kecantikan dan kebaikan yang berakar dari hal baik akan membuahkan hasil yang baik pula.
Nuansa inspirasi tema Sensory yang terlahir dari budaya Timur Tengah turut dipamerkan Fina falista Kusumaning Arum. ''Koleksi Fina kali ini berlabel Zêrîn. Itu dari bahasa Kurdi yang artinya golden atau keemasan,'' ujar Fina saat diwawancarai di sela-sela acara. (JPNN)
Dalam fashion show itu, para murid Alvera diberi kebebasan untuk menentukan inspirasi mereka sendiri.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bali International Fashion Festival 2023, Lenny Hartono Siap Hadirkan 20 Desainer Top
- Heboh Polemik Brand Indonesia di Paris Fashion Week 2022, Begini Komentar Nikita Mirzani
- Bali Kembali Movement, Ikhtiar Mendukung Brand Lokal
- Tak Kesulitan Dandani Model Luar Negeri
- Felicia by Yeny Ries Angkat Kecantikan Lombok
- Empat Tema dalam Annual Fashion Show