Angkatan Udara China dan Thailand Sepakat, Serangan Elang 2022 Segera Diluncurkan
jpnn.com, BANGKOK - Angkatan udara China dan Thailand telah bersepakat untuk melakukan latihan gabungan bersandikan "Serangan Elang 2022" yang digelar di Pangkalan Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) di Udorn Thani, Thailand, selama sepuluh hari mulai Minggu (14/8).
Kementerian Pertahanan Nasional China (MND) di laman resminya, Jumat (12/8), menyebutkan materi latihan gabungan itu meliputi dukungan udara, serangan sasaran darat, dan pengerahan pasukan dalam skala kecil hingga besar.
Latihan gabungan tersebut bertujuan untuk meningkatkan rasa saling percaya dan mempererat persahabatan antar-pasukan udara kedua negara serta meningkatkan kerja sama praktis kemitraan strategis yang komprehensif, demikian MND.
Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF) mengerahkan jet tempur J-10C/S sebanyak enam unit, jet bomber JH-7AI (1), dan pesawat pengintai dini Shaanxi KJ-500 (1) dalam latihan di Thailand itu.
Sementara pihak RTAF menyertakan pesawat Gripen (5), pesawat serang Alphajet (3), dan pesawat pengintai dini SAAB 340 AEW (1).
PLAAF dan RTAF telah melakukan lima kali latihan gabungan sejak 2015 dan terakhir pada 2019 d Udorn Thani.
Latihan gabungan tempur udara China-Thailand tersebut seharusnya digelar setiap tahun, tetapi ditiadakan pada 2020 dan 2021 karena pandemi COVID-19.
Latihan selama sepuluh hari tersebut digelar di tengah memanasnya situasi di kawasan Asia Pasifik baru-baru ini, terutama di Selat Taiwan dan Laut China Selatan.
Latihan gabungan pasukan udara di Udorn Thani tersebut diduga sebagai bentuk penjajagan kerja sama lebih lanjut antara militer Thailand dan China.
- Filipina vs Thailand: Penantian 52 Tahun The Azkals
- Filipina vs Thailand: The Azkals Menang, Kans Muncul Raja Baru Terbuka
- 3 Kapal Perang China Berlabuh di Jakarta, Ada Apa?
- Semifinal Piala AFF 2024: Thailand Hadapi Tantangan Ini di Markas Filipina
- Piala AFF 2024: Pelatih Thailand tak Ingin Seperti Timnas Indonesia
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China