Angket Pajak Bukan untuk Ganggu SBY
Jumat, 25 Februari 2011 – 18:48 WIB
Dalam pandangan Fraksi Partai Golkar, lanjutnya, penerimaan negara dari sektor perpajakan masih rendah. Penerimaan negara dari pajak pada APBN 2011 ditargetkan sebesar Rp850,255 triliun, atau sekitar 69,1 persen dari total belanja negara. Target ini relatif lebih rendah dibanding dengan pencapaian negara-negara tetangga seperti Thailand (17 persen), Malaysia (15,5 persen), Filipina (14,4 persen), Vietnam (13,8 persen).
"Rendahnya penerimaan perpajakan ini merupakan persoalan lama yang terjadi di setiap pemerintahan sepanjang usia Republik Indonesia," ucapnya.
Idris pun menyodorkan hitung-hitungan. Dengan menggunakan basis perhitungan APBN 2011, kenaikan 1 persen tax ratio dapat meningkatkan penerimaan negara sebesar Rp70 triliun. Jumlah itu dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat miskin seperti membeli 12,727 miliar kg beras, atau sekitar 5.533 kg untuk satu orang penduduk Indonesia, bahkan bisa digunakan untuk membangun 1,866 juta rumah sangat sederhana atau membangun 120.000 puskesmas,
"Bahkan dapat digunakan sebagai beasiswa bagi 70 juta anak didik dan membuka lapangan kerja bagi 67 juta pengangguran dengan menggunakan angka indeks UMR DKI Jakarta," tegasnya.
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golongan Karya (Golkar), Idrus Marham menyatakan bahwa sikap kritis Fraksi Partai Golkar di DPR
BERITA TERKAIT
- Kunjungi Palembang, Lita Machfud Soroti Angka Tidak Sekolah Sumsel yang Tinggi
- Ibas Tekankan Pentingnya Penguatan SDM Lewat Pendidikan Konstitusi yang Masif dan Menarik
- Bawaslu Kalsel Evaluasi Menyeluruh Pelaksanaan Pilkada 2024
- Komisioner KPUD Barito Utara Diduga Langgar Etik & Aturan, Terancam Dipecat
- Di MK, Kubu Petrus Omba Sebut Dalil Gugatan Seharusnya Selesai di Bawaslu atau PTUN
- Sidang Sengketa Pilkada Papua, Kuasa Hukum BTM-YB: Tuduhan Paslon Nomor 2 Tak Berdasar