Angkut Keluarga Santri, Pikap Terguling, Innalillahi...

Berdasar hasil penyelidikan sementara, ungkap dia, pikap terguling karena sopirnya kurang konsentrasi saat melintas di jalan yang menurun dan menikung. Akibatnya, pikap hitam itu miring ke kanan dan langsung terguling.
Polisi akhirnya menetapkan Khosin sebagai tersangka. Menurut Taufik, dia dinilai lalai karena menggunakan pikap untuk mengangkut penumpang. Padahal, kendaraan bak terbuka hanya boleh mengangkut barang dan dilarang mengangkut penumpang karena berbahaya. ''Larangan itu sudah kami sosialisasikan,'' ujarnya.
Dia menyatakan, rombongan keluarga santri itu terdiri atas 15 orang. Seluruhnya menjadi korban dalam kecelakaan tersebut. Perinciannya, 2 meninggal, 3 dirawat di puskesmas, 3 dirawat di rumah sakit, dan 7 hanya cedera ringan.
Tola Iya, 32, meninggal dunia saat dirawat di Puskesmas Ambunten. Sementara itu, Kipto, 60, mengembuskan napas terakhir ketika dalam perjalanan menuju RSUD. ''Korban meninggal mungkin mengalami benturan sangat keras,'' jelasnya. (han/hud/c10/dwi)
SUMENEP - Sebuah pikap yang mengangkut keluarga santri terguling di Desa Ambunten Timur, Kecamatan Ambunten, Sumenep, Rabu (7/10). Pikap itu celaka
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gagasan Kapolda Riau untuk Lingkungan Diapresiasi
- Kalah Sengketa Lahan SMAN 1 Bandung, Pemprov Jabar Bakal Ajukan Banding
- 30 WN Vietnam Ditangkap, 2 Kapal Ikan Ilegal Diamankan di Perairan Indonesia
- Ada Temuan Ulat di Menu MBG, Wali Kota Semarang Bentuk Tim Khusus
- SMB II Palembang Raih Penghargaan Bandara Terbaik di ASQ Awards 2024
- Detik-Detik Penumpang KA Ciremai Terperosok di Rel Stasiun Semarang Poncol