Angkut Murid TK/PAUD, Perahu Karam
Bupati Kapuas Hulu A.M. Nasir yang mengetahui kabar tersebut juga memerintah jajarannya membantu mencari para korban.
"Saya sudah meminta satpol PP, Basarnas, dan dinas kesehatan turun ke lokasi," katanya.
Ambulans dari Semitau, Hulu Gurung, Silat Hilir, dan Hulu turun ke lokasi untuk mengevakuasi jenazah korban.
Peristiwa yang merenggut enam korban itu viral di Facebook dan media sosial lainnya.
Hingga Minggu sore, posting-an ucapan duka atas kejadian yang menimpa anak-anak TK yang akan mengikuti porseni tingkat PAUD se-Kecamatan Silat Hulu itu terus mengalir.
Selain menyampaikan dukacita dan rasa keprihatinan, tidak sedikit yang mengkritik pemerintah. Antonius Marten salah satunya.
Dia menulis kritik pedas pada laman akun Facebook-nya. Marten menuding tenggelamnya perahu panjang itu sebagai akibat kelalaian pemerintah.
Sebab, sampai saat ini akses dari desa di perhuluan Kecamatan Silat Hulu menuju ibu kota Kecamatan Silat Hulu belum layak untuk dilewati kendaraan.
Akibatnya, warga memilih jalur sungai. "Jalan belum layak dilewati kendaraan dan sangat berbahaya," tulisnya. (aan/c9/git/jpnn)
Pencarian korban karamnya perahu panjang (longboat) yang ditumpangi 35 murid TK/PAUD dari Desa Nanga Lungu, Kapuas Hulu, akhirnya membuahkan hasil.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Kapal Karam di Mukomuko, 1 Nelayan Meninggal Dunia
- Sultan yang Hilang Terseret Arus Sungai Musi Palembang Ditemukan, Begini Kondisinya
- Sultan Hilang Terseret Arus Sungai Musi Saat Berenang Bersama Temannya
- Seorang Anak Tenggelam di Sungai Karang Mumus Samarinda, Tim SAR Bergerak Melakukan Pencarian
- Tenggelam di Danau Ciburial Garut, 2 Anak Tewas
- Kronologi Anak Tenggelam di Kali Adem Jakarta Utara, Semoga Ditemukan Selamat