Angkutan Naikkan Tarif Seenaknya, Penumpang Bisa Kabur

jpnn.com - JAKARTA - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dijadikan alasan beberapa angkutan untuk menaikkan tarif seenaknya. Hal itu diakui oleh Plt Dirjen Perhubungan Darat Sugihardjo saat menggelar diskusi di kantornya, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (5/12).
Untuk itu ia mengimbau agar operator angkutan bisa menerapkan kenaikan tarif yang sewajarnya.
"Memang ada yang aji mumpung. Mumpung (harga BBM) naik makannya dinaikan tinggi. Saya imbau operator angkutan maupun bus, tolong patuhi ketentuan yang ada," pintanya.
Sugihardjo mengingatkan bahwa hal tersebut justru malah berdampak buruk bagi angkutan maupun bus. Pasalnya bukan tidak mungkin para penumpang ogah lagi menggunakan sarana transportasi bus ataupun angkutan. "Karena itu akan menghilangkan kenyamanan masyarakat, bisa jadi akan ditinggal konsumen," beber dia.
Menanggapi hal tersebut, ia menegaskan bahwa pihaknya sudah menerapkan sanksi pada operator angkutan maupun bus yang sembarangan naikkan tarif terlampau tinggi.
"Akan ada sanksi, pengawasan akan selalu dilakukukan. Masyarakat yang mengalami hal tersebut diharapkan segera mengadukannya," seru Sugihardjo. (chi/jpnn)
JAKARTA - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dijadikan alasan beberapa angkutan untuk menaikkan tarif seenaknya. Hal itu diakui oleh
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Investasi Cerdas Panel Surya Bisa Jadi Penyelamat Bumi, Berikut Faktanya
- Penjual Kopi Kaki Lima Berkembang Usahanya Setelah Gabung PNM Mekaar
- Pertamina Pastikan Layanan Distribusi Energi Selama Ramadan hingga Idulfitri Lancar
- InJourney Hospitality Raih 2 Penghargaan Public Relations Awards 2025
- GRIB Jaya Dorong UMKM dan Perputaran Ekonomi lewat Festival Ramadan 2025
- Invictus Blue Resmi Berekspansi ke Indonesia